SUMENEP (bangsaonline) - Pembangunan Pasar Anom Baru tahap I pasca kebakaran tahun 2007, dipastikan molor dari jadwal semula. Awalnya pembangunan Pasar Induk di Kabupaten Sumenep ini dengan pelaksana proyek PT Mage (Mitra Abadi Enginering), nilainya Rp40,7 miliar ditargetkan selesai pada Oktober 2014.
Namun karena ada permintaan lokasi dari pemilik kios dan stand yang terbakar agar disesuaikan dengan lokasi awal, akhirnya pembangunan molor sampai April 2015 mendatang.
Kepala Bidang Pendapatan dan Pasar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep, Imam Sukandi, menjelaskan, molornya pembangunan pasar anom itu murni akibat adanya kendala teknis. Pelaksana proyek harus memenuhi permintaan para pemilik kios dan standnya yang terbakar pada tahun 2007. "Pelaksana proyek terpaksa merubah letak lokasi stand sesuai permintaan pedagang pasar tersebut. Makanya terjadi penundaan pembangunan dari semula ditargetkan selesai Oktober 2014 menjadi paling lambat April 2015 harus selesai," kata Imam Sukandi.
Perubahan pembangunan pasar anom tahap pertama ini, lanjut Imam, sudah disertai adendum dari pelaksana proyek sebagai pemberitahuan kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep.
"Segala bentuk yang menyebabkan tertundanya penyelesaian pembangunan pasar anom tersebut, sudah disampaikan oleh pelaksana proyek. Dan tidak ada masalah, tapi harus selesai maksimal April 2015," terangnya.
Imam mengaku yakin pembangunan pasar anom bisa selesai tepat waktu. Sebab sekitar 2.000 tiang pancang sudah terpasang, tinggal melanjutkan saja. Apalagi bahan yang dipakai saat ini adalah baja, bukan beton. "Jadi, dengan material baja ini maka proses pekerjaannya akan lebih cepat dibandingkan dengan pembangunan sebelumnya yang memakai beton. Kami yakin, pelaksanaan pembangunan tahap I selesai April tahun depan," tegasnya penuh optimis.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada para pedagang pasar supaya lebih bersabar menunggu realisasi pembangunan pasar anom ini. Proses pembangunan pasar anom baru Sumenep ini dilakukan dilokasi kebakaran pertama pada tahun 2007 silam. Saat itu, sekitar 150-an stand yang terbakar.













