BLITAR, BANGSAONLINE.com - Normalisasi Sungai Bogel di Kecamatan Sutojayan dipastikan segera dimulai. Normalisasi sungai yang menjadi penyebab utama banjir tahunan di Kecamatan Sutojayan itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 180 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dua bulan pasca sosialisasi normalisasi langsung dimulai. Proyek normalisasi itu dilakukan multiyears selama tiga tahun. Ditargetkan normalisasi selesai Desember 2019.
BACA JUGA:
- PT Harta Mulia Serahkan Sertifikat Redistribusi Tanah, Bupati Blitar: Jaga Baik-Baik
- Jelang Arus Mudik Lebaran 2024, DPRD Kabupaten Blitar Minta Perbaikan Jalan Berlubang Jadi Prioritas
- Ini Agenda Pj Gubernur Jatim saat Safari Ramadan di Kabupaten Blitar
- Pemerataan Pembangunan hingga Penanganan Stunting Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Blitar 2025
"Normalisasi sudah diprogramkan dengan anggaran sebesar Rp 180 miliar dari APBN," ungkap Fauzi Idris, kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Timur saat sosialisasi normalisasi Sungai Bogel di Blitar, Rabu (7/2).
Menurut dia, proyek normalisasi tersebut tidak serta merta akan meniadakan banjir. Namun dengan normalisasi, diharapkan aliran dari Sungai Gesing yang menjadi hulu Sungai Bogel kembali lancar. Pasalnya, selama ini kondisi Sungai Gesing mengalami penyempitan cukup parah, sehingga menyebabkan banjir karena air tidak lancar menuju Brantas.
"Kita normalisasi agar dalam dan lebar sungai kembali normal, sehingga aliran air menuju ke Brantas lancar. Selain itu kita beri plengsengan agar tidak longsor," jelasnya.
Dampak dari normalisasi itu, sebanyak lima jembatan harus direhab. Rehab jembatan itu menjadi tanggung jawab Pemkab Blitar. Setidaknya ada lima jembatan yang harus direhab. Pasalnya, Sungai Gesing akan dilebarkan 15 meter, sedangkan Sungai Bogel dilebarkan 30 meter.