TUBAN (bangsaonline) - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Tuban Sutrisno berasumsi tawuran antar pelajar SMA adalah hal yang bisa. Pasalnya, anak-anak usia Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan anak-anak yang masih mencari jati diri, dan masih sulit untuk mengendalikan emosi.
“Tawuran itu hal yang biasalah namanya juga anak-anak, soalnya mereka masih proses mencari jati diri. Sehingga senggolan sedikit saja mereka akan sulit mengendalikan diri,” ujarnya, menanggapi aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di Tuban, Sabtu (16/8) lalu antara pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran Kristen Tuban dengan pelajar SMK Pelayaran Muhamadiyah Tuban.
Menurut dia, untuk mencegah aksi tawuran itu agar tidak kembali terjadi, disdikspora telah memanggil kedua belah pihak sekolah untuk memberikan pembinaan kepada siswanya yang terlibat dalam tawuran agar tidak mengulanginya lagi. “Nanti akan ada agenda ketemuan antara kedua pihak sekolah yang terlibat tawuran tersebut. Kami juga berterimakasih kepada polres karena dengan cepat mengambil tindakan. Sehingga, tidak terjadi hal-hal yang lebih jauh,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi tawuran antara pelajar yang terjadi Sabtu lalu berawal ketika 30 siswa SMK Pelayaran Muhamadiyah mendatangi sekolahan SMK Pelayaran Kristen yang berada di Jalan Letda Soecipto Kelurahan Modokan Tuban. Kemudian, mereka melakukan pelemparan terhadap sekolahan SMK Pelayaran Kristen menggunakan batu.












