Dua RS Pemkot Nunggak Rp 16 M, Kemenkes Didesak Cairkan Tunggakkan Jamkesmas


SURABAYA (bangsaonline) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI segera mencairkan tunggakan Jamkesmas tahun 2013 di dua rumah sakit milik Pemkot Surabaya. Kedua rumah sakit tersebut masing-masing RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) di Surabaya Barat dan RSUD Soewandhie.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono mengatakan, layanan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di dua rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang kurang maksimal kemungkinan besar dipengaruhi olehtunggakan kementerian kesehatan (kemenkes) tahun 2013 untuk warga miskin (gakin). Nilainya cukup tinggi, tunggakan pemerintah pusat mencapai sekitar Rp 16 miliar.

Baktiono mengatakan, adanya keterlambatan pengiriman uang Jamkesmas itu sangat dimungkinkan bakal mengurangi kualitas layanan kesehatan bagi gakin di Surabaya. Karena, dana untuk layanan kesehatan bagi gakin tidak bisa ditunda-tunda.

Karenanya, dia mendukung dua rumah sakit milik Pemkot Surabaya, yakni RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) di Surabaya Barat dan RSUD Soewandhie untuk meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI segera mencairkan tunggakan Jamkesmas tahun 2013 itu. Apalgi, Kemenkes sudah menjanjikan akan mencairkan tunggakan Jamkesmas Juni lalu, namun nyatanya janji itu hingga sekarang masih meleset.

“Tentu kami sangat menyayangkannya dan mendesak pusat agar pusat segera mencairkan dana Jamkesmas itu,” katanya, Rabu (16/7).

Kepala Dinas kesehatan Surabaya drg Febria Rachmanita mengakui pihaknya memiliki piutang dengan total sekitar Rp 16 miliar atas belum terbayarnya tunggakan tahun 2013 dari Kemenkes. Pihaknya sendiri juga belum tahu kapan tunggakan tersebut akan turun.

“Infonya Juni lalu akan dibayar, namun hingga memasuki bulan Juli, kok juga belum turun. Jadi tunggakan Jamkesmas itu terjadi pada dua rumah sakit milik Pemkot Surabaya yaitu RSUD Dr Soewandie dan BDH,” katanya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO