LUMAJANG (bangsaonline) – Gubernur Jatim Soekarwo menghadiri Upacara Tawur Labuh Gentung, Panca Wali Krama dan Pengusaban di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, Minggu (6/7). Pak De, sapaan Soekarwo, mengaperasiasi pesan harmonisasi Hindu, menata hubungan antara manusia, alam dan Tuhan, yang terkandung di upacara tersebut.
“Menciptakan harmonisasi ini adalah cara membangun kehidupan yang damai di masyarakat. Ini merupakan nilai luhur yang dibangun agar manusia terus hidup berdampingan secara damai,” ujar Pakde.
Ia mengatakan, umat Hindu memiliki filosofi yang baik dalam menjaga keseimbangan hidup. Nilai-nilai ini mengedepankan keserasian hubungan antara manusia dengan Tuhan, antara sesama umat manusia, dan juga antara manusia dengan lingkungannya.
Ketua Panitia Karya Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menjelaskan, Upacara Tawur Labuh Gentuh, Panca Walikrama dan Pengusaban merupakan agenda 10 tahun sekali yang dibimbing dan dipimpin oleh 13 pendeta Hindu, diikuti sekitar lebih dari 6.000 umat Hindu dengan mengenakan pakaian adat lengkap.
Upacara suci persembahan ini bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi alam semesta beserta isinya. “Konsepnya harmonisasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, serta manusia dengan lingkungan alam,” tuturnya.
 
                             
                                         
             
            
 
														 
														 
														 
														 
														 
														 
														 
														 
														










 
												