Uang Triliunan Rupiah Dimas Kanjeng Ada di Jakarta, BI Baru Deteksi Rp 4 Juta Uang Asli

Uang Triliunan Rupiah Dimas Kanjeng Ada di Jakarta, BI Baru Deteksi Rp 4 Juta Uang Asli Video Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang diunggah di youtube dengan dikelilingi uang yang cukup menghebohkan.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Penipuan bermodus penggandaan uang yang dilakukan pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, diduga banyak menerima setoran uang dari pengikutnya. Jumlahnya ditaksir mulai dari miliaran hingga triliunan rupiah.

Penyidik dari Subdit I Kamneg Ditreskrimsus Polda Jatim yang menangani perkara tersebut, menduga ada sejumlah aset yang masih disimpan. Karenanya, penyidik akan terus melakukan pemeriksaan terhadap Taat Pribadi.

Pihaknya menduga tersangka yang mempunyai padepokan Dimas Kanjeng dengan lahan yang luas di Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyimpan uang di salah seorang tersangka yang diketahui bernama Dofir yang ada di Jakarta. Kemudian, satu tersangka di Pasuruan yang saat ini keduanya masih diburu polisi.

"Ini masih dilakukan penyelidikan, mengenai kebenarannya. Karena, dari awal, saat memeriksa tersangka Taat Pribadi, kita mendapatkan informasi kalau uangnya itu ada di Jakarta mencapai miliaran hingga triliunan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo, Kamis (6/10).

"Begitu juga, penyidik juga akan melakukan penyelidikan mengenai informasi yang ada di Pasuruan. Kalau yang di Pasuruan ini juga orang kepercayaan tersangka. Tapi, saat dilakukan pengecekan di rumahnya, tersangka sudah tidak ada di lokasi," urai Argo seperti dilansir merdeka.com.

Jika nantinya benar ada uang tersebut, pihaknya akan menggandeng Bank Indonesia. "BI ini kan mempunyai alat yang bisa membedakan mana uang asli dan palsu. Tapi, sampai sekarang polisi hanya mengamankan beberapa lembar uang saja. Itu ditemukan saat setelah selesai lakukan rekontruksi," tandas dia.

Seperti diberitakan, pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap polisi lantaran ikut terlibat melakukan pembunuhan terhadap dua pengikutnya yakni Abdul Gani dan Ismail. Ketika ditangkap di padepokannya di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis, 22 September lalu, baru terungkap.

Ternyata, banyak laporan yang menjadi korban penipuan dengan modus menggandakan uang. Korbannya, sudah banyak menyetorkan uang yang nilainya mencapai ratusan miliar, hingga triliunan.

Sementara itu, Bank Indonesia mengaku siap mengawal penyidikan dugaan penipuan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah III Benny Siswanto mengatakan tim BI pusat dan kantor wilayah III Jawa Timur telah dikirim ke Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo sejak 4 Oktober 2016.

“Kami sudah menerjunkan tim kemarin untuk mengecek keaslian uangnya,” ucap Benny, kemarin.

Benny mengaku masih menunggu keseluruhan tahap penyidikan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Karena mepet, kami belum menemukan temuan yang signifikan,” ujarnya.

Temuan sementara dari tim yang meneliti keaslian uang yang telah disita polisi Jawa Timur sejauh ini menyatakan, "Baru terdeteksi asli sekitar Rp 4 juta,” tutur Benny. Uang tersebut bukan berasal dari tumpukan uang yang videonya beredar di YouTube dan media sosial.

“Kalau itu, kami belum menemukan, termasuk di mana letak bungker," kata Benny.

Adapun Dimas Kanjeng Taat Pribadi dipercaya pengikutnya memiliki kemampuan spiritual menggandakan uang. Dalam video yang ditayangkan di YouTube dan media sosial, Taat tampak mengeluarkan uang dari balik tubuhnya.

Benny menambahkan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur dalam perkembangan proses penyidikan. “Kami siap diajak sewaktu-waktu untuk melakukan investigasi keaslian uang tersebut,” ucapnya.

Tim dari BI dikawal sekitar 200 personel Brimob untuk memastikan keaslian uang yang disita kepolisian dari Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Polisi juga menyita harta berupa sebuah peti berisi ratusan kepingan logam menyerupai emas.

Berat kepingan logam itu mencapai sekitar 500 kilogram alias setengah ton. Namun, setelah diteliti, kepingan logam berwarna kuning tersebut hanyalah kuningan dan tembaga. (mer/yah/tic/lan)

Sumber: merdeka.com/detik.com