Mensos Khofifah Indar Parawansa saat meluncurkan e-Warung KUBE di Pasuruan
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa gencar melakukan peluncuran (launching) program layanan Elektronik Warung Kelompok Usaha Bersama (E-Warung KUBE) di sejumlah daerah. Salah satu keunggulan program tersebut adalah membuat penerima bantuan sosial tidak perlu mengantre lagi.
Selama ini, saat pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) menyampaikan tanggal sekian, jam sekian, akan ada pembagian bansos, para penerima bansos kemudian berkumpul dan antre.
“Adanya e-Warung KUBE, masyarakat penerima bansos tidak perlu lagi antre mencairkan bantuan itu karena mereka bisa berkomunikasi dengan pemilik warung untuk mencairkannya sewaktu-waktu,” ujar Khofifah Indar Parawansa, usai meresmikan e-Warung KUBE, di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penerima bantuan sosial yang akan ambil uang nanti malam atau besok paginya bisa. Tidak harus pada jam kerja. Pada dasarnya mereka sudah menjadi komunitas. Mereka bisa janjian dengan pemilik warung.
Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, melalui e-Warung KUBE agar bansos-bansos dikendalikan dalam bentuk nontunai. Sebab bisa dikonversikan dengan berbagai bahan kebutuhan pokok masyarakat.
“PKH dan beras untuk keluarga sejahtera (rastra) bisa dibeli di e-Warung KUBE. Jadi, penerima bansos bisa menerima sesuai dengan jumlahnya, menerima secara tepat waktu, dan tepat sasaran, serta secara bertahap bansos bisa diintegrasikan dalam format nontunai,” tandasnya.
Berikutnya, Mensos berkeinganan ada pemberdayaan. Pengelola warung ini dikelola oleh penerima PKH yang nanti menjadi agen bank Negara di bawah pembinaan yang dilakukan oleh BNI. Begitu juga, Badan Urusan Logistik (Bulog) juga akan menyuplai barang dalam bentuk karungan, sementara masyarakat sekitar melakukan pengepakan untuk bisa menambah penghasilan.
“Penerima bansos selain memiliki kartu keluarga sejahtera (KKS), juga memiliki buku Tabunganku yang memungkinkan mereka menabung yang sudah interkoneksi dengan perbankan BUMN. Penerima bansos bisa mencairkan di BNI karena bank BUMN ini sudah interkoneksi,” jelas Khofifah Indar Parawansa.
Untuk meningkatkan akses keluarga miskin terhadap pelayanan keuangan inklusif serta menghilangkan penyalahgunaan bantuan, lanjut Khofifah Indar Parawansa, Kementerian Sosial (Kemensos) mengubah bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dari tunai menjadi nontunai. Program baru ini dilaksanakan dengan menggandeng BNI.
“Sistem penyaluran bantuan sosial berbasis nontunai itu untuk mencegah distribusi yang tak tepat kuantitas dan kualitas. Selain bisa dikonversi ke gula, minyak goreng dan tepung terigu, bansos sedang diupayakan untuk bisa dikonversi dengan gas elpiji 3 kilogram dan daging kerbau,” tegasnya.
Di wilayah Kota Probolinggo baru tedapat 7 warung yang terintegrasi dengan layanan online e-Warung KUBE tersebut. Ke depannya akan terus ditambah sesuai kebutuhan di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Probolinggo.
“Layanan e-Warung di Kota Probolinggo ini merupakan yang ke 22 dari target 44 kota se-Indonesia pada Desember 2016 nanti. Peluncurannya dilatarbelakangi permasalahan penyaluran bansos yang tak tepat sasaran baik secara kunatitas maupun kualitas,” ucap Khofifah Indar Parawansa.
Launching juga dilakukan di Jl Sunan Ampel Bugul Kidul Kota Pasuruan. Menurutnya, KKS juga berfungsi sama halnya dengan ATM.
''Jika masyarakat yang berbelanja ke Mall atau toko lainya lupa gak bawa uang, maka itu bisa digunakan,'' kata dia ketika memberi sambutan kepada masyarakat Kota Pasuruan yang hadir dalam acara tersebut.
Khofifah berpesan kepada masyarakat yang sudah menerima KKS tersebut bisa memanfaatkan dengan baik. (ndi/afa)











