JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Indonesia darurat narkoba bukan lagi isapan jempol. Bahaya narkoba kini tak hanya dirasakan di kalangan orang dewasa saja. Saat ini, peredaran barang haram tersebut telah menyasar anak-anak TK dan SD, dengan mediumnya melalui makanan dan minuman.
"Pengedar akan meregenerasikan dengan jumlah yang sama, mereka lakukan regenerasi itu di tingkat SD dan TK. Dengan mensusupi narkotika melalui makanan dan minuman di sekitar sekolah mereka, sehingga mereka ketergantungan. Harapannya saat SMP dan SMA mereka kecanduan dan akan jadi pangsa pasar," ujar Buwas dalam penutupan Sekolah Partai PDIP di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Sabtu (10/9).
BACA JUGA:
- Komitmen Bebas dari Narkoba, Lebih dari Separuh Warga Binaan Lapas Lamongan Dites Urine
- Siapkan SDM di Masa Angkutan Lebaran, Daop 7 Madiun Lakukan Tes Narkoba
- SIG Gelar RUPSLB, Budi Waseso Jadi Komisaris Utama, Berikut Susunan Lengkapnya
- Resmikan Laboratorium Narkotika, Kepala BNN: Madura Jadi Atensi Pencegahan Peredaran Narkoba
Buwas mengatakan, narkoba ini perannya silent, namun kematian yang disebabkannya pasti. Orang dibunuh pelan-pelan dengan penderitaan.
"Sekarang ini supaya perdagangan narkotika mereka tetap mau eksis, mereka mencari cara bagaimana mereka dapat menjual dengan jumlah besar dan sama, padahal mereka tahu generasi ini akan pupus," kata Buwas menjelaskan penyebab menyusupnya narkoba ke tingkat TK dan SD.
Di Papua, anak-anak kecil sudah banyak yang kecanduan narkoba. Dirinya menceritakan pengalaman selama bertugas di Papua dari tahun 1984 hingga 1990. Menurutnya Sudah ada perubahan drastis di Papua, pembangunan luar biasa, tapi ancamannya juga luar biasa. "Kita harus bersinergis untuk memerangi narkoba. Kalau tidak kita hancur," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News