JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Nusron Wahid, Ketua PBNU yang juga Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) disebut sering terima uang dari petinggi Lippo Group.
Nama Nusron Wahid yang mantan ketua umum GP Ansor dan kini ketua Golkar itu muncul dalam persidangan atas pegawai PT Artha Pratama Anugerah, Doddy Ariyanto Supeno yang didakwa menyuap Edy Nasution selaku panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
BACA JUGA:
- Sandiaga Uno Beri Sinyal Gabung Prabowo-Gibran, Nusron: Semua Indah pada Waktunya
- Dominasi PKB-Cak Imin Hilang, Wajah PBNU Diwarnai PDIP, Golkar, PPP dan Pejabat Kemenag
- Soal Abu Janda, Mantan Ketum Ansor: Semoga NU Dijauhkan dari Penumpang Merusak dari Dalam
- Tafsir An-Nahl 99-100: Zaman Edan, Ketua PBNU jadi Ketua Tim Sukses Non Muslim
Hal itu terungkap pada persidangan atas Doddy di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (22/8), saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Fitroh Rohcahyanto membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Darmaji, sopir pribadi Doddy. Sedianya Darmaji memang bersaksi pada persidangan itu.
Namun, karena Darmaji sudah tiga kali mangkir untuk bersaksi, maka JPU pun hanya membacakan BAP. Dari BAP Darmaji itu pula terungkap pihak-pihak yang biasa didatangi Doddy yang kini menjadi terdakwa kurir suap.
Dalam dakwaaan itu Doddy disebut pernah mengantarkan uang ke Nusron Wahid.
“Sering menemui berbagai pejabat antara lain Nurhadi sekretaris MA, Saudara Lukas, Yuddy Chrisnandi menteri PAN-RB, Saudara Nasir, Saudara Nusron Wahid," kata Fitroh saat membacakan BAP Darmaji.
Dari BAP Darmaji itu juga terungkap bahwa Doddy merupakan orang kepercayaan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro dalam berbagai hal. Termasuk, mengantarkan dokumen, barang, dan uang kepada sejumlah pihak.
Bahkan, kata Fitroh menambahkan, Darmaji mengaku pernah mengantarkan Doddy menyerahkan uang kepada Nusron Wahid. Menurut Darmaji, penyerahan uang tersebut dilakukan di kantor GP Ansor.
"Saudara Doddy sering mengirimkan barang yang saya duga berupa uang kepada Saudara Lukas dengan pengiriman di basement gedung Matahari Jalan Jenderal Sudirman. Dan kepala BNP2TKI di kantor Pemuda Ansor," tutur Jaksa Fitroh.