Sidang Kasus Suap Panitera, Nusron Wahid Disebut Terima Uang dari Lippo di Kantor Ansor

Sidang Kasus Suap Panitera, Nusron Wahid Disebut Terima Uang dari Lippo di Kantor Ansor   Nusron Wahid.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - , Ketua PBNU yang juga Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) disebut sering terima uang dari petinggi Lippo Group.

Nama yang mantan ketua umum GP Ansor dan kini ketua Golkar itu muncul dalam persidangan atas pegawai PT Artha Pratama Anugerah, Doddy Ariyanto Supeno yang didakwa menyuap Edy Nasution selaku panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Hal itu terungkap pada persidangan atas Doddy di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (22/8), saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Fitroh Rohcahyanto membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Darmaji, sopir pribadi Doddy. Sedianya Darmaji memang bersaksi pada persidangan itu.

Namun, karena Darmaji sudah tiga kali mangkir untuk bersaksi, maka JPU pun hanya membacakan BAP. Dari BAP Darmaji itu pula terungkap pihak-pihak yang biasa didatangi Doddy yang kini menjadi terdakwa kurir suap.

Dalam dakwaaan itu Doddy disebut pernah mengantarkan uang ke .

“Sering menemui berbagai pejabat antara lain Nurhadi sekretaris MA, Saudara Lukas, Yuddy Chrisnandi menteri PAN-RB, Saudara Nasir, Saudara ," kata Fitroh saat membacakan BAP Darmaji.

Dari BAP Darmaji itu juga terungkap bahwa Doddy merupakan orang kepercayaan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro dalam berbagai hal. Termasuk, mengantarkan dokumen, barang, dan uang kepada sejumlah pihak.

Bahkan, kata Fitroh menambahkan, Darmaji mengaku pernah mengantarkan Doddy menyerahkan uang kepada . Menurut Darmaji, penyerahan uang tersebut dilakukan di kantor GP Ansor.

"Saudara Doddy sering mengirimkan barang yang saya duga berupa uang kepada Saudara Lukas dengan pengiriman di basement gedung Matahari Jalan Jenderal Sudirman. Dan kepala BNP2TKI di kantor Pemuda Ansor," tutur Jaksa Fitroh.

Sumber: JPNN

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO