SURABAYA (bangsaonline) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tampaknya harus lebih fokus mengawasi bawahanya terutama aparat kelurahan yang terkait dengan pelayanan publik.
Banyak sekali aparat di tingkat kelurahan yang jarang ngantor sehingga merugikan warga Surabaya. Salah satu contoh Lurah Pacar Kembang, Iin Trisnoningsih SSTP.
Warga yang butuh surat sulit menemui bu Lurah ini. "Saya sudah tiga kali datang ke kantor kelurahan Pacar Kembang, tapi Bu Lurah tak pernah ada," tutur MA, salah seorang warga Pacar Kembang yang mengaku mengurus surat izin usaha.
Menurut dia, ia kali pertama datang ke kantor kelurahan pada tanggal 26 Mei 2014. "Kata petugas disuruh balik tanggal 28 karena tanggal 27 hari libur," katanya. Ia pun kembali datang ke kantor kelurahan pada tangal 28 Mei. Tapi Bu Lurah juga tak ada.Seorang petugas menyarankan agar MA menemui seorang bernama Jarmani.
"Temui Pak Jarmani di ruangan Bu Lurah," kata seorang petugas yang lagi ngetik di depan ruangan sekretaris kelurahan.
MA mengetok pintu dan masuk ruangan bu Lurah. Ternyata di ruangan bu Lurah itu ada seorang pria tidur-tiduran di sofa. Saat itu sekitar jam 09.40 wib. "Perlu apa," tanya pria itu sembari bangun dan menggerakkan kakinya meraih sandal jepit.
Ketika dijelaskan perlu surat untuk izin usaha ia langsung menukas. "Kalau ini harus ketemu langsung Bu Lurah. Tapi sekarang bu Lurah gak ada karena acara di luar," katanya.
Ia menyarankan agar datang lagi pukul 12.00 wib ke atas. "Tapi telepon dulu," katanya. Ketika pukul 13.30 wib, telpon kantor kelurahan Bu Lurah tetap tak ada.
Pada tanggal 30 Mei, MA datang lagi ke kantor kelurahan. Tapi lagi-lagi Bu Lurah tak ada. Kali ini ia juga ditemui petugas yang tempo hari tidur-tiduran di sofa ruangan bu Lurah. "O, sampeyan yang kemarin itu ya. Bu Lurah sekarang gak ada. Lagi rapat dengan wali kota," kata petugas itu.
Karena sudah tiga kali tak pernah bisa bertemu Bu Lurah akhirnya ia tanya apa tak ada solusi untuk menangani surat yang dibutuhkan. Petugas itu malah marah. "Solusinya ya ketemu Bu Lurah," katanya membentak.
"Tanda tangan saya masak laku. Sekretaris Lurah juga sudah pensiun," katanya. Ia makin marah ketika ditanya soal jadwal Bu Lurah.
Karena suasana panas, akhirnya MA mengingatkan. "Saya ini warga yang butuh pelayanan, Pak. Saya kan cuma tanya jadwal Bu Lurah karena saya sudah tiga kali ke sini tapi Bu Lurah selalu tak ada. Jadi sampean tak usah marah dan membentak," katanya.
Petugas itu makin ketus, "Yo wes terserah sampean maunya apa," katanya seolah menantang.











