Sepi, Komisi A DPRD Malang Usulkan Terminal Wonosari Dijadikan Pasar Saja

Sepi, Komisi A DPRD Malang Usulkan Terminal Wonosari Dijadikan Pasar Saja Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto. foto: putu priyono/ BANGSAONLINE.com

MALANG, BANGSAONLINE.com - Dilihat dari luasnya Kabupaten Malang yang terdiri 33 kecamatan 390 desa, maka di beberapa kecamatan juga dibangun terminal angkutan desa. Namun, dari jumlah terminal yang dibangun untuk angkutan pedesaan ternyata kondisinya masih sepi, salah satunya terminal Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang.

Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, mengatakan untuk memngoptimalisasi terminal Wonosari, maka harus dicarikan solusi bersama dinas terkait yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bagian Aset, Dinas Cipta Karya Tata Ruang serta Bagian Hukum.

"Dinas terkait sudah berkumpul terkait dengan optimalisasi terminal Wonosari," kata dia, Rabu (30/3), ditemui di ruangannya.

Menurut dia, untuk saat ini kondisi terminal Wonosari yang dimanfaatkan untuk angkutan desa kondisinya masih sepi. Maka dengan kondisi demikian, kata Didik, pemerintah daerah dipastikan mengalami kerugian, karena terminal C ini hanya digunakan untuk lahan parkir.

Lebih lanjut Didik menegaskan, Komisi A memberi saran kepada dinas untuk mengoptimalisasi terminal C yang masuk dalam data aset pemkab tersebut untuk dioptimalisasi menjadi pasar wisata atau pasar desa. 

Seperti yang telah diketahui, pasar Wonosari yang ada saat ini masih manjadi polemik, karena lahan yang digunakan diklaim milik perseorangan. Sedangkan, status pasar tersebut juga belum masuk data aset pemkab.

Sementara, Didik mengungkapkan, regulasi pasar ini juga tidak mudah. Untuk itu, ia mengusulkan agar lahan terminal Wonosari yang luasnya sekitar 2200 meter tersebut dijadikan pusat oleh-oleh.

"Dan regulasinya ke siapa, misal ke Dinas Perhubungan yang menangani untuk satu pintu mulai dari penjual, ini juga diperlukan. Tetapi paling tidak dalam jangka menengah pasar Wonosari yang sudah ada dan menjadi problem sudah teratasi," pungkas dia. (tut/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO