Densus 88 Anti Teror. foto: ilustrasi/jitu
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Departemen Khusus 88 Mabes Polri bakal diterjunkan untuk menyelematkan 10 anak buah kapal WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf Cs di Filipina. Tak hanya pasukan anti teror, Mabes Polri juga ikut menerjunkan Satuan Brigade Mobil (Brimob) dalam misi penyelamatan nanti.
"Kami siap membantu, termasuk tim Densus maupun Brimob," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan di Jakarta, Selasa (29/3) kepada wartawan.
Menurut dia, polisi sudah berkoordinasi dengan Interpol dalam upaya penyelamatan para sandera. "Kami sudah koordinasi dengan Interpol," katanya.
Terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Aremanatha Nasir mengatakan prioritas saat ini adalah keselamatan sepuluh WNI yang disandera. Pihak perusahaan sejauh ini telah menyampaikan informasi tersebut kepada keluarga sepuluh awak kapal yang disandera.
"Tidak diketahui persis kapan kapal dibajak. Pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada tanggal 26 Maret 2016, pada saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf," terangnya di Kantor Kemenlu, Selasa (29/3) malam.
Seperti diketahui, dua kapal berbendara Indonesia yang mengangkut tujuh ribu ton batu bara dibajak di perairan. Pembajakan kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 itu terjadi saat dalam perjalanan dari Sungai Puting di Kalimantan Selatan ke Batangas di Filipina Selatan.
Kapal Brahma 12 sudah dilepaskan dan sudah di tangan otoritas Filipina, namun kapal Anand 12 dan sepuluh awak kapal masih ditawan pembajak dan belum diketahui posisinya.
Dalam komunikasi Kemlu dengan perusahaan pemilik kapal, pembajak menyampaikan tuntutan sejumlah uang tebusan. Sejak 26 Maret 2016, pembajak sudah dua kali menghubungi pemilik kapal. (jkt1/ra)













