Bursa Calon Kapolri Memanas, Bamsoet Jagokan Budi Gunawan

Bursa Calon Kapolri Memanas, Bamsoet Jagokan Budi Gunawan Sejumlah pejabat negara menyaksikan langsung Presiden Joko Widodo melantik Irjen Pol Tito Karnavian dan Laksamana Muda Arie Soedewo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/3). foto: merdeka.com

"Menyangkut nama-nama setiap orang atau jenderal bintang tiga punya peluang yang sama. Apalagi BG (), BG Wakapolri. Badrodin Haiti naik ke Kapolri sebelumnya juga dari Wakapolri jadi peluang itu besar," kata Bambang Soesatyo.

Menurut Bambang Soesatyo, nama-nama calon Kapolri akan muncul pada bulan Mei mendatang. Seluruh perwira yang berpangkat bintang tiga berpeluang masuk bursa calon Kapolri.

Setelah nama-nama calon Kapolri ditentukan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) , kata dia, pihak Mabes akan menyerahkan nama-nama tersebut ke Presiden Joko Widodo.

"Begitu juga ada Kapolri bekas Kabareskrim atau pernah jabat Kapolda tiba-tiba naik dua bintang. Jadi semua tergantung Istana, kalau Istana inginkan itu pasti jadi barang itu. Tapi memang masukannya dari Wanjakti polri," kata dia.

Biasanya, lanjut dia, pihak Mabes menyerahkan dua nama calon Kapolri kepada Presiden. Setelah itu, Presiden menentukan salah satu nama tersebut untuk diserahkan kepada DPR. Kemudian pihak Komisi III DPR akan melakukan sidang fit and proper tes terhadap calon Kapolri.

"Rapat dulu di polri lalu memutuskan dua nama dan dipilih oleh presiden dan baru dikirim ke presiden. Semua kan wewenang presiden. Menurut saya pertimbangannya lebih pada profesionalitas karena kabareskrim juga kosong bintang tiga. Jadi pertimbangan Tito (Kepala BNPT) pada keahlian anti teror," tandasnya.

Sementara kemarin (16/3), Presiden Indonesia Joko Widodo melantik Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang baru yakni Laksamana Muda Arie Soedewo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tito Karnavian.

Usai diambil sumpahnya sebagai Kepala BNPT, Tito yang telah menangani terorisme sejak tahun 1999 merasa optimis menjalankan tugasnya.

"Saya sangat senang kembali ke habitat saya dalam penanggulangan terorisme. Seperti kembali ke rumah sendiri," ujar mantan Kepala Densus 88 Mabes ini kepada wartawan.

Tito menjelaskan bahwa dalam penanggulangan terorisme ada tiga tahapan, yaitu pencegahan, penegakan hukum atau penindakan, dan yang terakhir rehabilitasi paska penangkapan atau paska penegakan hukum. (mer/tic/kcm/lan)

Sumber: merdeka.com/kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO