Bupati Madiun H Muhtarom Punya Obsesi Jadikan Madiun Kota Transit

Bupati Madiun H Muhtarom Punya Obsesi Jadikan Madiun Kota Transit Bupati Maidun H Muhtarom, S.Sos.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Mbah Tarom -demikian H Muhtarom, S.Sos disapa oleh warganya. Tokoh NU yang dipercaya mimpin Madiun dua periode ini banyak mengukir sejarah penting. Di antaranya, memindah pusat pemerintahan dari kota Madiun ke Kecamatan Mejayan Caruban Madiun. Sayang, langkah monumental itu kurang mendapat liputan massif media massa.

Lalu apa alasan Mbah Tarom memindah pusat pemerintahan Madiun? Bagaimana strateginya menarik investor? Kenapa ia menolak jadi calon gubernur atau wakil gubernur?

Ikuti serial Zainal Abidin, wartawan BANGSAONLINE.com (BO) dengan bupati yang familiar ini:

BO: Wacana pemindahan pusat pemerintahan Madiun ke Mejayan Caruban muncul sejak tahun 70-an. Tapi baru sukses dilaksanakan pada kepemimpinan bapak bupati. Bisa dijelaskan bagaimana proses dan tujuan utamanya?

Bupati: Begini. Memang itu sebuah keputusan politik yang tidak main main. Kalau jaman dulu bupati-bupati Madiun bukan putra daerah, kemudian situasi politiknya kan berbeda pada waktu. Demokrasinya kan demokrasi semu. Kan begitu, dan sekarang ini eranya kan era otonomi daerah. Maka saya sebagai bupati pertama yang putra daerah, saya mempunyai komitmen yang luar biasa bagaimana pusat pemerintahan ini saya pindahkan ke wilayah administrasi kabupaten Madiun. Karena di waktu otonomi daerah wajah ibukota harus jelas.

Kalau saya tetap domisilinya di wilayah administrasi kota, maka wajah kabupaten Madiun tambah tidak jelas. Maka berangkat dari sekian argumentasi saya itulah, saya harus berani mengambil sikap politik memindahkan pusat pemerintahan dari wilayah administrasi kota pindah ke wilayah administrasi kabupaten Madiun.

Kemudian pertimbangan pertimbangan yang lain tentunya ini dalam rangka upaya kita untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan warga masyarakat kabupaten Madiun. Karena kalau seperti ini tidak kita pindahkan, berapa milyar rupiah devisa orang kabupaten yang masuk ke kota. Maka dengan sikap politik saya ini mempunyai obsesi bagaimana mengkondisikan pusat pemerintahan di Mejayan Caruban sebagai kota transit. Kota transit ini tidak sekedar persinggahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur maupun sebaliknya. Tapi harus bagaimana dapat berhenti, terus bagaimana cara menghadangnya?

Kita akan suguhi pariwisata dan 2017 ini saya akan fokus membiayai infrastruktur di bidang pariwisata dan akan kita kemas dalam paket wisata. Kalau ada touris domestik maupun internasional itu nanti kita sediakan. Seandainya mereka itu rombongan bis besar yang transit di Caruban agar menginap di hotel terus kita angkut memakai bis kecil untuk sampai ke tempat pariwisata.

BO: Di mana saja?

Bupati: Tempat pariwisata mana saja. Di Madiun ada pariwisata religi, pariwisata alam, pariwisata cagar budaya dan pariwisata agro juga ada. Pariwisata agro dan alam letaknya di lereng gunung wilis. Untuk pariwisata religi terdapat di Kuncen Caruban. Itu adalah bapaknya Kiai besar Hasan Besari, gurunya Ki Ronggo Warsito dan keluarga Gus Dur di Sewulan. Itu putranya juga dari Tegal Sari dan itu layak kita jual kalau diberdayakan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO