Anggota baru KBS, bayi betina Watusi.
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kebun Binatang Surabaya (KBS) kehadiran anggota keluarga baru yaitu Ankole-Watusi. Binatang dikenal sebagai banteng Afrika atau dikenal pula dengan nama Ankole-Bertanduk Panjang. Banteng Afrika ini melahirkan satu ekor banteng betina pada hari Kamis (3/3) pukul 04.30 WIB dengan lancar. Kabar kelahiran bayi banteng itu disampaikan Pjs. Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Aschta Boestani Tajudin melalui siaran pers yang diterima Harian Bangsa.
“KBS menerima sepasang Watusi (Jantan dan Betina) pada tanggal 25 Maret 2013 dari Taman Safari II. Pada tanggal 8 Agustus 2014, lahir dari pasangan tersebut bayi jantan bernama “Fajar”. Sehingga dengan kelahiran bayi betina merupakan anak ke-dua dari pasangan tersebut dan total jumlah Watusi di KBS menjadi 4 ekor (2 Betina dan 2 Jantan),”ujar dia.
Menurut Aschta, proses persalinan satwanya tersebut tergolong lancar pada Selasa pagi (1/3), perawat satwa menemukan Watusi Betina (bunting) mengeluarkan lendir yang banyak melalui kelaminnya. Setelah diperiksa oleh Tim Medis diputuskan untuk melakukan pengamatan dan pengawasan intensif.
"Dan ternyata KBS mendapat berita gembira dengan lahirnya bayi betina Watusi dengan berat 25 kilogram," imbuh dia.
Kepala Departemen Kesehatan Satwa, drh. Rahmat Suharta menerangkan kondisi dari bayi betina masih lemah dan harus tetap berada dalam pengawasan tim medis dan perawatan satwa.
"Bayi betina Watusi akan diberikan air susu tambahan dengan takaran 144 Cc setiap 2 jam dengan maksud akan memberikan kekuatan secepatnya untuk bayi dapat berdiri dan selanjutnya akan memudahkan menyusui dari induknya,"ujar dia.
Rahmat menambahkan akan terus melakukan pantauan dengan periode 24 jam hingga induknya siap mengambil alih perawatan. "Sebagai tindakan pengamanan, lokasi induk dan anak terpisah dari induk dan anak jantan," pungkasnya.
Ankole-Watusi adalah jenis satwa domestikasi asli dari Afrika. Bercirikan tanduk besar dan panjang yang mencapai sampai dengan 2,4 Meter dari ujung ke ujung dan digunakan sebagai alat pertahanan dan dipakai sebagai alat penyeimbang suhu tubuh dikala cuaca panas.
Watusi dewasa mempunyai bobot antara 410-730 kilogram. Masa buntingnya sekitar 8-9 bulan dan rata-rata melahirkan 1 anak setiap kali periode bunting. (dev/ns)







