Mbelek Ikan Sebagai Pencaharian Sehari-hari

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bagi warga nelayan di Pantai Utara Lamongan, selain melaut, mbelek iwak (membelah ikan) juga menjadi salah satu mata pencaharian, dan akan terus ditekuninya demi mencukupi kebutuhan hidup.

Mbelek ikan merupakan proses pembersihan beberapa jenis ikan untuk kemudian dijemur dan dijual dalam bentuk ikan kering.

Seperti yang dikatakan Kohari, warga Desa Labuhan, Kecamatan Brondong. Aktivitas mbelek ikan akan terus dikakukan, karena sudah menjadi mata pencaharian sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.

"Ikan yang dikeringkan jenis ikan yang tidak begitu laku dijual basah. Dengan dibelek akan mengangkat nilai jual," kata Kohari, kepada bangsaonline.com, Sabtu (6/2).

Jenis ikan yang diolah, yaitu ikan Picek, Buntek, Abangan, dan Balak. Berbagai jenis ikan itu dibeli dari pengepul atau nelayan dalam kondisi campuran. Harganya Rp Rp 3500 per kilogram. Kemudian oleh para tukang mbelek ikan, ikan campuran itu dipilah-pilah sesuai jenisnya.

"Proses pengolahannya hingga menjadi ikan kering lumayan rumit, Mas. Masing-masing jenis ikan dibelek, dibersihkan jerohannya kemudian direndam dengan air garam selama tiga hari lalu dijemur hingga kering," ungkap wanita yang sudah 20 tahun menjadi tukang belek ikan itu.

Proses penjemuran tergantung cuaca. Bila musim kemarau cukup dua sampai tiga hari, namun di musim penghujan waktunya bisa empat hari hingga satu minggu. Ikan kering yang dihasilkan akan dibeli para bakul dari Kediri dan Surabaya yang rutin datang setiap seminggu sekali.

"Para bakul mengambil ikan dari para tukang belek. Berapapun yang dihasilkan akan dibeli," cetusnya lagi.

Untuk harga ikan kering jenis ikan Picek Rp 12 ribu per kilogram, ikan Buntek Rp 7500 per kilogram, ikan Abangan Rp 12 ribu per kilogram dan ikan Balak Rp 18 ribu per kilogramnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News