SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua KPU Jawa Timur, Eko Sasmito mashi memiliki kekhawatiran dalam pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desmber mendatang. Kekhawatiran ketua KPU itu adalah tingkat partisipasi pemilih. Sebab, di sejumlah daerah, muncul laporan bahwa masih ada masyarakat yang ogah bahkan tidak tahu tentang pelaksanaan Pilkada.
“Kami sebagai penyelenggara sudah maksimal melakukan sosialiasi. Bahkan kami juga mengirim bahan kampanye hinga ke setiap kepala keluarga. Tetapi, kami juga tidak bisa mengelak saat masyarakat mengeluh bahwa sosialiasi tidak begitu massif seperti sebelum-sebelumnya. Karena memang demikian faktanya,”aku Eko.
Hingga kemarin, seluruh komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim masih roadshow ke sejumlah daerah, memantau persiapan Pilkada 9 Desember mendatang. Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan baru mengenai temuan pelanggaran di lapangan. Kendati demikian, per tanggal 1 Desember lalu, Bawaslu Jatim mencatat bahwa temuan pelanggaran selama tahapan Pilkada sudah mencapai 117 temuan. Dari jumlah tersebut, 36 sudah sudah direkomendasikan untuk ditindaklanjuti KPU, dengan pelanggaran berupa dugaan administrasi.
“Sementara untuk 64 pelanggaran saat ini dihentikan proses penyidikannya karena tidak memenuhi kualifikasi pelanggaran pilkada. Sementara empat sengketa saat ini juga telah diputus oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) tingkat kabupaten/kota,” aku Ketua Bawaslu Jatim, Sufyanto.
“Dilihat jumlahnya, pelanggaran kali ini relatif lebih kecil dibandingkan saat pilpres maupun pileg yang lalu. Pilkada kali ini harus diapresiasi karena kerja KPU dan Panwaslu di daerah cukup bagus,” pungkasnya. (mdr/ns)
                            
            
            
														
														
														
														
														
														
														
														
														









