Alun-alun Bojonegoro, asri di bagian atas, di dalam tanah, terkandung banyak minyak mentah. Foto:istimewa
Bojonegoro (bangsaonline)-Kandungan minyak mentah yang tersimpan dalam tanah bawah alun-alun Kota Bojonegoro dan Pendapa, diperkirakan cukup besar. Field Administration Superintendent Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) Hananto Aji mengatakan, kandungan minyak di bawah alun-alun kalau dibor, dapat menutupi penurunan produksi minyak mentah dari sumur-sumur lama di lapangan minyak dan gas Sukowati Bojonegoro.
"Sebenarnya kandungan minyak di alun-alun lumayan, malah mungkin bisa lebih dari sumur lama," ujar Hananto Aji, kemarin (4/14). Ia memperkirakan, produksi minyak mentah dari bawah alun-alun dapat menambah sekitar 4-5 ribu barel per hari (Bph). Pihak JOB PPEJ menargetkan produksi minyak mentah dari lapangan Sukowati, tahun ini mencapai 34.917 barel per hari, dan target produksi gas bumi sebesar 30,9 MMSCFD. Rencananya, pengeboran minyak di bawah alun-alun dilakukan dengan sistem miring atau menyilang. Titik pengeboran dilakukan di pinggiran Kota Bojonegoro, tepatnya sekitar Jl Veteran dan Jl Ahmad Yani yang berada di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro.
Sedangkan, minyak yang diambil di bawah alun-alun, tepat berada di tengah kota. Yaitu di Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Bojonegoro. Jarak antara titik pengeboran dengan lokasi kandungan minyak sekitar 3-4 kilometer. Secara teknis, pengeboran miring atau menyilang cukup aman. Pihak JOB PPEJ, kata dia, sudah beberapa kali melakukan pengeboran miring atau menyilang. "Kami sudah biasa," ujarnya.
Ia mengatakan, kekhawatiran masyarakat Bojonegoro akan pengeboran miring di tengah kota itu wajar. Namun, kata dia, JOB PPEJ sudah pengalaman dengan teknik pengeboran miring atau menyilang.Ia menjelaskan, pengeboran minyak di bawah Alun Alun Bojonegoro dan Pendapat Pemkab Bojonegoro itu tidak akan meninggalkan rongga. Sebab, kata dia, minyak di perut bumi itu tidak seperti danau atau sungai, sehingga saat disedot akan meninggalkan rongga. "Minyak di bawah tanah itu seperti batu yang basah," ujarnya.
Sementara Pemkab Bojonegoro memberikan lampu hijau. Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Soehadi Mulyono mengatakan, rencana pengembangan lapangan migas Sukowati Pad C dan Pad D ini, masih dalam kajian di DPRD Bojonegoro. "Mungkin tahun ini bisa selesai," ujar Soehadi Mulyono. Soehadi Mulyono mengaku tidak tahu persis bagaimana teknik pengeboran miring di bawah Alun Alun Bojonegoro dan Pendapa Pemkab Bojonegoro tersebut. Namun, ia yakin pengeboran minyak itu akan aman dan tidak menghambat upaya pembangunan gedung pemkab yang baru dengan tujuh lantai. (bjn-1/ros)













