Gus Fahmi Bantah Ada Pertarungan Politik Kiai dalam Pilkada Mojokerto 2024

Gus Fahmi Bantah Ada Pertarungan Politik Kiai dalam Pilkada Mojokerto 2024 Ribuan Koordinator Desa (Kordes) dan Barisan RT (Baret) relawan Gus Barra-dr Rizal Kecamatan Jatirejo Mojokerto saat mendengarkan pengarahan di Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto, , Ahad (22/9/2024) malam. Foto: MMA/bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Muhammad Syukron Fahmi (Gus Fahmi), putra KH Chusaeni Ilyas, menyesalkan munculnya analisis politik yang menyebut bahwa Pilkada Mojokerto 2024 adalah ajang pertarungan pengaruh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim dengan abahnya, KH Chusaeni Ilyas.

Menurut Gus Fahmi, berita itu merupakan adu domba politik, antara kiai dengan kiai. Karena itu ia minta warga Mojokerto – terutama relawan Gus Barra - membantu untuk membantah dan melawan adu domba politik itu.

Baca Juga: Elektabilitas Barra-Rizal Terus Naik, Kini 61,2%, Tinggalkan Ikfina-Dollah, 35,7%

“Wong di Mubarok ada saya kok disebut pertarungan,” tegas Gus Fahmi di depan ribuan Koordinator Desa (Kordes) dan Barisan RT (Baret) relawan Gus Barra-dr Rizal Kecamatan Jatirejo Mojokerto di Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto, Ahad (22/9/2024) malam.

Gus Fahmi adalah adik Gus Dulloh, calon wakil bupati Mojokerto yang berpasangan dengan Calon Bupati incumbent Ikfina Fahmawati. Tapi Gus Fahmi tidak mendukung kakaknya itu dalam Pilkada Mojokerto 2024. Gus Fahmi justeru mendukung pasangan Muhammad Albarra dan dr Muhammad Rizal Octavian yang disingkat Mubarok.

Alasannya, Gus Fahmi bukan hanya dapat restu tapi juga diperintah abahnya, Kiai Chusaeni Ilyas, untuk mendampingi dan membantu memenangkan Gus Barra.

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

“Karena abah saya (Kiai Chusaeni Ilyas) masih saudara dengan Abah Yai Asep. Sama-sama keturunan Gunung Jati,” kata Gus Fahmi.

Gus Fahmi kemudian menyebut media online yang memuat analisis politik tesebut, yaitu detik.com. Nara sumbernya pengamat politik lokal Mojokerto, Dr Ahmad Hasan Afandi MSi.

Berita itu berjudul Pertarungan 2 Kiai di Balik Pilbup Mojokerto 2024. Diunggah pada 31 Agustus 2024.

Baca Juga: Di Dawarblandong, Cawabup dr M Rizal Octavian Janji Program Susu Jumat dan Konsultasi Dokter

“Sudah baca berita itu?,” tanya Gus Fahmi kepada relawan Mubarok.

“Tidak.......,” jawab ribuan relawan itu serentak dan lantang.

Gus Fahmi lega para relawan itu tidak baca berita tersebut.

Baca Juga: Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo

“Tapi kalau baca tolonng dibantu untuk membantah,” tegas Gus Fahmi sembari mengatakan bahwa apa yang ia lakukan bagian dari fastabiqul khoirot. Yaitu berlomba dalam kebaikan.

Saifuddin Chalim memebenarkan apa yang disampaikan Gus Fahmi. Putra KH Abdul Chalim, pendiri NU dan pahlawan nasional itu mengakui antara dirinya dengan Kiai Chusaeni Ilyas memang masih satu rumpun keluarga.

“Saya dan Kiai Chusaen itu saudara. Saya lebih muda, jadi saya adiknya,” kata kepada BANGSAONLINE.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Menurut , sampai sekarang komunikasi dirinya dengan Kiai Chusaen tetap baik. Bahkan belum lama ini Kiai Chusaeni Ilyas menghadiri undangan dalam acara Groundbreaking Gedung Auditorium dan Asrama Putri mahasiswa luar negeri Univesitas KH Abdul Chalim (UAC), Sabtu (20/7/2024).

Kiai Chusaeni Ilyas yang dikenal sebagai kiai kharismatik itu bahkan ikut berdoa atas kekesuksean pembangunan gedung auditorium, perkuliahan dan asrama putri mahasiswa luar negeri itu.

Gus Fahmi minta warga Jatirejo tidak goyah untuk memenangkan Gus Barra dan Rizal Ocatavian. Ia mengingatkan para relawan bahwa Pilkada Mojokerto 2024 adalah momentum memilih pemimpin.

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

Dalam memilih pemimpin, tegas Gus Fahmi, referensinya jelas, yaitu Hadits Nabi Muhammad SAW.

Pertama, harus Shidiq dan Amanah. “Shidiq itu jujur, amanah bisa dipercaya,” katanya.

Ia minta bupati yang tak jujur dan tak amanah harus segera ditinggalkan.

Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa

Pemimpin, kata Gus Fahmi, juga harus tabligh dan fathonah. Menurut Gus Fahmi, empat krieria tersebut ada pada Gus Barra.

Gus Fahmi mengakhiri orasinya dengan yel-yel.

“Siapa kita,” teriak Gus Fahmi.

Baca Juga: Harapan Kiai Asep Terkabul, Khofifah-Emil dan Barra-Rizal Dapat Nomor Urut 2

“Mubarok, mubarok, mubarok,” jawa ribuan relawan itu kompak.

“Mojokerto,” teriak Gus Fahmi lagi.

“Ganti bupati,” jawab ribuan relawan itu lagi.

Acara konsolidasi relawan itu diawali istighatsah yang dipimpin langsung . Acara itu berlangsung sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Acara hanya istirahat untuk salat jemaah maghrib dan dilajutkan lagi dengan pelatihan saksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO