LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Pramuka Kwarcab Kabupaten Lumajang terkejut setelah namanya dicatut oleh mantan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, usai diperiksa tim penyidik Polda Jawa Timur soal pengelolaan dana bagi penyintas erupsi Gunung Semeru.
Ketua Pramuka Peduli Kwarcab Lumajang, Syaiful Rizal Zarkasi, menegaskan pernyataan Thoriqul Haq yang ditujukan kepada Pramuka Kwarcab Lumajang tidak benar.
BACA JUGA:
- Dituding Thoriq Tak Laporkan Dana Donasi Semeru, Ketua FOZ Lumajang: Laporan 6 Bulan Sekali
- Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
- Sasar Desa Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, BPBD Jatim Bentuk Destana di Lumajang
- Santuni Korban Longsor Lumajang, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Pencarian Korban Terus Dilakukan
"Itu tidak benar, pengelolaan dana erupsi Semeru dilakukan secara transparan dan sangat diapresiasi banyak pihak," kata Syaiful kepada sejumlah wartawan, Selasa (4/9/2024) malam.
Bahkan, peresmian hunian tetap sementara (huntara) bagi penyintas erupsi Semeru dihadiri langsung Kamabida sekaligus Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Serta disaksikan oleh Kwarda Arum Sabil, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dan Ketua Kwarcab sekaligus Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati.
"Jejak digital bisa dicek langsung. Semua itu terbuka dan apa adanya," ungkapnya.
Ia mengatakan, dana yang dikelola murni berasal dari donasi anggota Pramuka seluruh indonesia. Total dana yang dikelola oleh Pramuka Peduli Kwarcab Lumajang mencapai Rp1,8 miliar dan sudah dilaporkan.
Syaiful membantah jika huntara yang dibangun sebanyak 19 unit huntara. Ia menegaskan, pihaknya akan membangun 50 unit huntara. Namun yang terealisasi, baru 49 unit huntara.