TUBAN, BANGSAONLINE.com - Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban menggelar seminar nasional hasil penelitian dan pengabdian masyarakat (SNasPPM) ke IX di Hall Gedung Rektorat lantai 2 kampus setempat.
Seminar tersebut cukup nyentrik, karena membahas sistem artificial intelligence (AI).
BACA JUGA:
- PKKMB 2024, Unirow Tuban Ingin Wujudkan Generasi Emas Berkarakter
- Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
- SMKN 2 Tuban Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Link and Match Pendidikan Vokasi
- Viral Kasus Bullying di Sekolah, Pemkab Tuban Dinilai Gagal Lindungi Hak Anak dalam Dunia Pendidikan
Rektor Unirow Tuban, Dr. Warli, mengatakan seminar ini dalam rangka menghimpun dan mendiseminasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terlebih bagi dosen, praktisi, dan mahasiswa.
SNasPPM ke IX ini mengambil tema "Peluang dan Tantangan Artificial Intelligence Pada Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Era Digital".
"Yang pasti kegiatan ini sudah rutin kami gelar, dan seminar ini telah mencakup 7 bidang, yaitu saintek, pendidikan, sosial humaniora seni budaya, ekonomi dan bisnis, kemaritiman, pertanian dan pangan, serta pengabdian masyarakat," ujar Warli kepada wartawan, Minggu (1/9/2024).
Warli mengimbau masyarakat bijak dalam mengunakan artificial intelligence (AI) dalam kegiatan akademik. Ia mengakui keberadaan AI sangat membantu bagi dosen maupun mahasiswa.
Namun, ia mengingatkan bahwa AI atau kecerdasan buatan bisa menjadi boomerang jika dipergunakan tanpa dasar atau pemahaman yang mumpuni.
Warli menyontohkan ketika proses penyusunan buku ajar yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Tapi, berkat bantuan AI, buku dapat terselesaikan dalam hitungan minggu, bahkan hari. Namun, yang harus diperhatikan adalah akurasi dari isi buku ajar tersebut.
"Jadi setiap kali mengunakan bantuan kecerdasan buatan, isi tetap harus dikaji ulang. Jangan sampai sebagai akademisi terlena dengan kecanggihan teknologi," cetusnya.