Sekum Muhammadiyah tak Yakin Banyak yang Ikut jika Muhammadiyah Puasa Duluan

Sekum Muhammadiyah tak Yakin Banyak yang Ikut jika Muhammadiyah Puasa Duluan Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. Foto: Antara

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) mengaku tak yakin warga Indonesia akan banyak yang mengikuti jika ormas keagamaan yang didirikan Ahmad Dahlan itu menetapkan awal puasa lebih dulu ketimbang pemerintah.

"Kalau Hari Raya berbeda, yang ikut duluan saya kira banyak. Tapi kalau ikut puasanya yang duluan, saya enggak yakin banyak yang ikut ," kelakar Prof. Dr. Abdul Mu'ti disambut tawa ketika menyampaikan sambutan di acara peluncuran buku Haedar Nashir di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (4/3).

Abdul Mu'ti memprediksi nantinya awal bulan Ramadan 1445 H tahun ini akan berbeda antara dan pemerintah. Sementara Hari Raya Idulfitri akan berlangsung sama dengan pemerintah.

Ia pun mengaku tidak mengetahui apakah warga akan ikut Hari Raya Idul Fitri versi atau pemerintah jika berbeda.

"Kalau Hari Raya berbeda saya enggak tahu warga ikut yang mana, yang ikut duluan atau belakangan," ujar Abdul Mu’ti.

Abdul Mu'ti juga berkelakar soal waktu Subuh. Ia optimistis banyak generasi muda yang ikut waktu Subuh . Karena waktu Subuh versi Muhammadyah lebih lambat delapan menit dibanding waktu yang ditetapkan pemerintah.

Pada 2021 lalu, Pimpinan Pusat memutuskan waktu Salat Subuh untuk negara Indonesia mundur rata-rata 8 menit. Hal ini merupakan keputusan PP Nomor 734/kep/i.0/b/2021 tentang Tanfidz Keputusan Musyawarah Nasional XXXI Tarjih .

"Termasuk yang nanti imsakiyah juga yang ikut banyak. Yang lain sudah mulai berpuasa, yang masih menikmati makanan karena masih punya waktu delapan menit," kata Abdul Mu'ti.

Sumber: ccnindonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO