Puisi Karya Wiji Thukul, Penyair yang Diculik, Dibaca saat Deklar Petisi Bulaksumur

Puisi Karya Wiji Thukul, Penyair yang Diculik, Dibaca saat Deklar Petisi Bulaksumur Wiji Thukul. Foto: Wikipedia

Kita harus hati-hati

Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat sembunyi

Dan berbisik-bisik

Ketika membicarakan masalahnya sendiri

Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat tidak berani mengeluh

Itu artinya sudah gawat

Dan bila omongan penguasa

Tidak boleh dibantah

Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversif dan mengganggu keamanan

Maka hanya ada satu kata: Lawan!

sangat bersemangat dan memberi penegasan secara khusus saat membacakan puisi itu.

"Saya ulangi dan mohon disahut. Maka hanya ada satu kata: Lawan!" kata Heru.

Para guru besar dan sivitas akademikan yang hadir kompak merespons: Lawan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO