 
																					GRESIK, BANGSAONLINE.com - Meski pendaftaran  cabup-cawabup (Calon Bupati-Calon Wakil Bupati) pada Pilkada (pemilihan kepala daerah) 9 Desember mendatang dibuka dua hari lagi, tepatnya pada 26 Juli 2015, namun beberapa partai yang berkoalisi belum menentukan  sikap. Mereka belum  memunculkan kandidat cabup-cawabup, atau mendukung pasangan cabup-cawabup yang telah muncul.
Partai-partai  itu di antaranya Partai  Gerindra dan PPP. Kedua partai  besar ini nampaknya masih  wait and see. "Belum, sejauh  ini kami (DPC PPP) belum  munculkan cabup-cawabup atau  mendukung cabup-cawabup yang telah muncul," kata Sekretaris  DPC PPP Kabupaten  Gresik, Nur Qolib, Jum'at (24/7).
Menurut  dia, DPC PPP Gresik hingga sekarang belum tentukan sikap soal siapa kandidat cabup-cawabup yang bakal diusung. Langkah ini dilakukan karena  DPP PPP kubu Romahurmuziy  yang diikuti DPC PPP Gresik  hingga sekarang  belum keluarkan  rekomendasi  cabup-cawabup. "Kami menunggu  keputusan  DPP. Siapapun  pasangan  cabup-cawabup yang direkom DPP, kami akan patuh," terang  Wakil Ketua DPRD  Gresik ini.
Senada  juga dikatakan Wakil Ketua  DPC Gerindra Kabupaten  Gresik, Nur Saidah. Menurut  dia, Gerindra  Gresik hingga sekarang  masih menunggu  rekomendasi  DPP Gerindra  terkait cabup-cawabup yang bakal diusung. "Kami belum tahu siapa pasangan cabup-cawabup yang  direkom DPP," kata Nursaidah.
Ditanya soal perkembangan koalisi  yang akan dilakukan Gerindra-PAN  untuk mengusung  pasangan petahana, SQ (Sambari Halim Radianto-Moh Qosim), Nur Saidah  malah mengaku tidak mengetahui perkembangannya. "Semuanya  kami serahkan  ke DPP," jelasnya.
Kabarnya, koalisi  antara Gerindra-PAN untuk mengusung  pasangan  cabup-cawabup petahana SQ kandas di tengah jalan. Pemicunya, manuver politik yang  dilakukan  pasangan  SQ yang mendaftar ke PKB, membuat  dua partai  besar itu tersinggung. (Baca juga: PKB Gesik Hanya Rekom 2 Kandidat Cabup, Sambari-Qosim Langsung Daftar Lewat DPP)
Kedua partai yang memiliki 6 kursi (Gerindra) dan 5 kursi (PAN) di DPRD Gresik ini kemudian memutuskan bercerai. Mereka lalu mengambil jalan sendiri-sendiri. PAN kemudian lakukan penjajakan koalisi dengan PDIP untuk mengusung pasangan cabup-cawabup, Husnul Huluq-Ahmad Rubai.
"PAN dan Gerindra tersinggung dengan langkah SQ yang menyeberang daftar ke PKB. Padahal, sebelumnya ada komitmen SQ hanya menggunakan kendaraan PAN-Gerindra kalau Golkar gagal memberangkatkannya," kata salah satu pengurus DPD PAN yang enggan namanya dipublikasikan, Jumat (24/7). (hud/rvl)
 
                             
                                         
             
            
 
														 
														 
														 
														 
														 
														 
														 
														










 
												