KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meninjau persiapan operasional Bandara Internasional Dhoho yang berlokasi di Kabupaten Kediri, Jumat (1/12/2023). Didampingi Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, dan Direktur PT. Surya Dhoho Investama (SDhI), Maksin Arisandi, ia memeriksa secara langsung kesiapan layanan di sana.
Seperti penyiapan layanan check-In counter, ruang tunggu domestik, ruang tunggu internasional, ruang pemeriksaan imigrasi keberangkatan internasional, ruang pemeriksaan imigrasi kedatangan internasional, ruang pemeriksaan bea cukai dan ruang pengambilan bagasi internasional sampai akses garbarata, apron dan runway.
BACA JUGA:
- Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
- Kepala Dindik Jatim Tegaskan Tidak Ada Larangan Study Tour
- DPRD Jatim Setujui LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023, Adhy Karyono Beberkan Target Kinerja
- Dukung FOLU Net Sink 2030, Pj Adhy Pastikan Jatim Siap Berkontribusi Nyata Lestarikan Lingkungan
Bandara Dhoho memiliki sejumlah keunggulan, seperti panjang landasan pacu atau runway 3.300 m x 45 m, dan mampu didarati Pesawat terbesar B777-300ER. Bahkan, jalur perpindahan pesawat atau taxiway bandara ini membentang sepanjang 306 m x 32 m dan 438 m x 32 m.
Gedung terminal Bandara Dhoho yang berukuran 18.224 M2 ini mampu kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Usai peninjauan, Khofifah mengatakan bahwa public transportation sangat signifikan untuk bisa mendorong berbagai pergerakan mulai ekonomi, infrastruktur, wisata, pendidikan, budaya dan interaksi antar bangsa.
"Bandara ini menjadi kekuatan kita yang luar biasa untuk membangun keseimbangan pertumbuhan pembangunan wilayah Utara dan Selatan Jawa Timur," ujarnya.
Menurut dia, pembangunan daerah tidak bisa dibangun dengan pendekatan simetris melainkan asimetris. Sebab ada kebutuhan infrastruktur yang harus ditambahkan dan difasilitasi.
"Masyarakat Mataraman terutama Kediri Raya, saya rasa berbagai infrastruktur penunjang termasuk Tol Kediri-Tulungagung dan seterusnya menjadi penguatan untuk bersiap memberikan daya dukung dari hadirnya dhoho airport di Kediri," tuturnya.
Dengan hadirnya Bandara Dhoho di Kediri, ia menyebut akan membawa dampak yang cukup luas untuk banyak sektor pembangunan. Di sektor pendidikan, keberadaan bandara ini tentunya akan membutuhkan improvement pengembangan kualitas SDM wilayah Kediri raya.
Begitu pula di sektor agrobisnis, produksi pengembangan di sekitar gunung Wilis meliputi kopi, kakao, alpukat tanpa biji serta nanas yang selama ini marketnya sangat baik dalam dan luar negeri. Artinya, hadirnya Dhoho airport memberikan ruang cukup luas bagi sektor IKM dan UKM untuk terus mendongkrak roda perekonomiannya.
"Mari kita lihat hadirnya Dhoho Airport sebagai kekuatan untuk memberikan ruang dan harapan baru utamanya bagi Milenial untuk melompat lebih tinggi dan lebih jauh sehingga kekuatan SDM di Kediri raya dan Mataraman lebih komprehensif kualitatif," urai Khofifah.