
KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang bersama forum lalu lintas dan angkutan jalan menggelar kajian manajemen dan rekayasa lalu lintas di salah satu hotel di Kota Malang, Selasa (21/11/2023).
Skema pengembangan jaringan jalan Kota Malang yang dibahas dalam kajian tataran transportasi lokal kota meliputi pengembangan jangka pendek dengan arahan manajemen lalu lintas. Sedangkan jenis pengembangannya adalah perbaikan geometrik simpang dan ruas perbaikan kondisi jalan.
BACA JUGA:
- Resmikan MCC, Gubernur Khofifah Berharap Cita-cita Menembus Kota Kreatif Dunia 2025 Tercapai
- Polresta Malang Kota Tangkap Driver Ojol yang Jadi Kurir Narkoba
- Fokus Kesejahteraan Jemaah, Pengurus DMI Kota Malang Gelar Studi Tiru ke Gresik
- Satpol PP Kota Malang Segel 2 Hotel di Tlogomas yang Digunakan Tempat Prostitusi Online
Adapun untuk pengembangan jangka menengah, arahnya adalah penataan jaringan jalan dan simpul pergerakan berupa pembangunan jaringan jalan dan prasarana transportasi.
Sementara pengembangan jangka panjangnya adalah transportasi massal berupa layanan angkutan pemadu moda dan angkutan massal.
Kadishub Kota Malang R. Widjaja Saleh Putra menyampaikan kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan forum lalu lintas sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, akhir bulan Oktober lalu pemerintah daerah melalui forum lalu lintas melakukan manajemen dan upaya rekayasa lalu lintas.
"Khususnya di Bok Glodok Jalan Gatot Subroto perlu adanya evaluasi bagaimana perkembangannya sampai dengan sekarang, apakah ada perlu pengaturan sebelumnya dan bagaimana kita perlu ada kesepakatan dari Forum Lalu Lintas Kota Malang," ucap Widjaja.
Kedua terkait penataan Kayutangan Heritage area Jalan Basuki Rahmat yang sudah ada keputusan penetapan dari wali kota dan peraturan wali kota tentang manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dinilai masih perlu ada penataan.
"Penataan khususnya adalah penataan parkir, yang kita pahami dan maklumi bahwa sajak berdirinya Kayutangan Heritage Jalan Basuki Rahmat tidak ada bahu jalan. Seluruhnya nol jalan, pertokoan langsung nol jalan," jelasnya.
Widjaja mengucapkan tidak adanya sempadan jalan untuk lahan parkir menjadi perhatian pihaknya. Sebab, perkembangan Kayutangan Heritage sebagai kawasan wisata cukup pesat.
Simak berita selengkapnya ...