
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kota Mojokerto gencar melakukan sosialisasi dan imbauan anti bullying (perundungan) kepada lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Kota Mojokerto.
Kepala Dispendikbud Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang oleh suatu individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain yang lebih lemah. Dampak bullying adalah menyebabkan korbannya trauma mendalam.
BACA JUGA:
- Gebyar Seni Anugerah dan Prestasi 2023 Kota Mojokerto
- Jelang Berakhirnya Masa Jabatan, Wali Kota Mojokerto Sabet 8 Penghargaan Program Merdeka Belajar
- Ketua MKKS SMA Mojokerto Raya Pastikan Tidak Ada Paksaan kepada Siswa Beli Seragam di Sekolah
- Ramadhan Ceria Anak Yatim 2023, Wali Kota Mojokerto Jamin Pendidikan Gratis Bagi Warganya
"Untuk mengatasi bullying diperlukan kerja sama seluruh warga sekolah. Alhamdulillah, tidak ada peristiwa bullying di lembaga-lembaga pendidkan Kota Mojokerto. Namun demikian, antisipasi maksimal tetap berjalan dalam gerakan anti bullying," katanya, Sabtu (18/11/2023)
Menurut Amin, ada beberapa hal yang perlu dilakukan lembaga pendidikan untuk mencegah bullying. Seperti memberikan pemahaman mengenai bahaya perundungan kepada seluruh warga sekolah, baik guru, tenaga kependidikan, hingga peserta didik.
Simak berita selengkapnya ...