Ia menyebut, BPBD Kota Kediri melakukan penguatan kapasitas terhadap pihak internal mal pada hari pertama dan kedua. Lalu pada hari ketiga dan keempat, lebih kepada stakeholder terkait dalam membantu pihak mal untuk melakukan penanganan darurat.
"Di hari pertama, kedua kita bentuk tim penanganan darurat dari pihak mal. Lalu hari ini kita lakukan pra-simulasi sebelum besok kita lakukan action-nya untuk simulasi tersebut," katanya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai kesiapan BPBD Kota Kediri dalam menghadapi musim penghujan yang akan datang, Indun mengatakan jika pihaknya telah siap dengan didukung peralatan yang lengkap. Selain itu, BPBD Kota Kediri juga selalu berkoordinasi dengan pihak terkait seperti TNI/Polri, Damkar, PUPR, DLHKP, dan DPKP dalam menanggulangi bencana.
"BPBD Kota Kediri tidak bisa melakukan penanggulangan bencana ini sendirian, kita perlu bantuan juga dari semua pemangku kepentingan. Maka dari itu kami selalu melakukan koordinasi dan konsolidasi dalam menangani bencana. Kalau dari sisi peralatan yang kita punya, Alhamdulillah sudah lengkap dan siap digunakan," paparnya.
Ia berharap, simulasi penanganan bencana di pusat perbelanjaan dapat menjadi budaya di kemudian hari seperti yang terjadi di Jepang.
"Dengan menjadi budaya, kesadaran masyarakat dalam melakukan penanganan darurat saat bencana terjadi dapat tumbuh secara alami. Hal itu yang menjadi keinginan kami," pungkasnya.(uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News