
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Jatim, Nur Aziz, angkat bicara terkait kondisi Pasar Baru Tuban yang sepi dari pengunjung. Politikus dari PKB itu juga mengkritik kebijakan Pemkab Tuban setelah menerima keluh kesah pedagang beberapa hari lalu.
"Pasar Baru Tuban ialah pasar tradisional yang mana sebagai kekuatan ekonomi kerakyatan. Namun, faktanya perputaran ekonomi atau nilai perdagangan yang kian hari sepi pembeli," ujarnya kepada awak media, Selasa (14/11/2023).
BACA JUGA:
- Peringatan HDI 2023 di Tuban, IFI Bantu Disabilitas Atasi Hambatan dan Tantangan
- Kaesang Dititipi Kain Penutup Makam Rasul untuk Presiden Jokowi saat Sowan di Tuban
- Bahas Tenaga Kerja, Kontraktor Pertamina EP Gelar Audiensi dengan Warga Senori Tuban
- 75 Nelayan di Tuban Terima Bantuan Jaring Ramah Lingkungan
Melihat kondisi pasar yang terus sepi, ia menyarankan pemerintah daerah setempat agar menggerakkan dinas terkait untuk mengatasi persoalan yang ada. Bila perlu, mereka diajak rembuk sehingga kebijakan untuk membesarkan pasar tradisional bisa sejalan dengan pemkab Tuban.
"Kalau kios sembako program pemkab ini saja berada di dalam pasar. Belum lagi soal retribusi parkir. Kebijakan seperti ini tidak berimbang sana ditertibkan yang sini tidak ditertibkan," kata Aziz.
Ia pun mengajak manajemen Pasar Baru Tuban dengan cara hitung-hitungan pemasukan ke pemkab perihal retribusi. Apalagi, sumber PAD Tuban masih banyak.
"Melihat pasar lagi sakit ngak diobati malah pelan pelan di suntik mati. Ngapain pemkab, ngurus retribusi atau parkir kecil-kecil seperti ini," tuturnya.
Aziz mengibaratkan saat Covid-19 serta adanya progam kendaraan gratis di Tuban, ada kebijakan penggratisan pada beberapa sektor, tapi patahnya di pasar baru tradisional tidak bisa menggratiskan. Langkah tepat kebijakan daerah harus menggratiskan guna mengembalikan minat pengunjung.
Simak berita selengkapnya ...