
Oleh: Rosdiansyah
Dalam sejarah umat manusia, perubahan merupakan jalan menuju perbaikan serta kemajuan. Utamanya, untuk membangun peradaban yang unggul. Tanpa perubahan, itu artinya selalu ingin berada dalam kondisi statusquo, tanpa kemajuan apalagi bertujuan membangun peradaban.
Oleh karena itu, sejarah kemanusiaan mustahil mengabaikan perubahan. Mereka yang hendak tetap di zona nyaman tentu alergi bahkan resisten pada perubahan. Mereka ini tak mau berubah. Mereka ingin tetap status-quo, menggarong APBN, menyedot sumber daya alam (SDA), mempermainkan aturan, menginjak harkat dan martabat rakyat banyak. Karena dengan melakukan semua itu, para elit status quo bisa hidup nyaman.
Kenyamanan segelintir orang yang telah mengakibatkan kebobrokan termasuk kerusakan sistemik serta masif berdampak langsung pada keseharian warga biasa. Contohnya, harga beras tinggi, maka butuh perubahan. Pupuk langka untuk petani, perlu perubahan. Lapangan kerja tambah sulit, kudu ada perubahan. Perubahan menjadi kata kunci bagi warga kebanyakan agar bisa merasakan hidup nyaman.
Simak berita selengkapnya ...