
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah telah menetapkan 6 pahlawan nasional yang prosesi resminya dilaksanakan di istana negara. Mereka adalah Ida Dewa Agung Jambe (Bali), Bataha Santiago (Sulawesi Utara), M. Tabrani (Jawa Timur), Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah), KH. Abdul Chalim (Jawa Barat), dan KH. Ahmad Hanafiah (Lampung).
Anggota DPRD Jatim, Deni Prasetya, ikut bangga atas gelar pahlawan untuk M. Tabrani yang diusulkan oleh Pemprov Jatim. Ia pun mengaku bangga atas gelar pahlawan untuk KH. Abdul Chalim, walau gelar itu secara resmi diusulkan oleh Pemprov Jabar.
BACA JUGA:
- Di Final Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Gubernur Jatim 2023, Khofifah Ucapkan Selamat untuk para Juara
- Top! Jawa Timur Raih Penghargaan Inovasi Pelayanan Digital
- Peringati Hari Disabilitas Internasional 2023, Gubernur Khofifah Tekankan Pembangunan Inklusivitas
- Tinjau Kesiapan Operasional Bandara Internasional Dhoho, Gubernur Khofifah Paparkan Pelbagai Dampak
"Warga Jatim dan Nahdliyin pasti ikut bangga dengan gelar pahlawan untuk KH Abdul Chalim. Beliau adalah salah satu tokoh pendiri NU yang punya kontribusi besar dalam keluarnya resolusi jihad dan ikut mengorganisir perlawanan laskar rakyat dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya," ujarnya, Minggu (12/11/2023).
Deni yang mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk KH Abdul Chalim sejak 2 tahun lalu itu menambahkan, meski berasal dari Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat. Namun kiprah perjuangan ayahanda KH Asep Saifuddin Chalim pengasuh Ponpes Amanatul Ummah itu lebih banyak di Surabaya, Jawa Timur.
Karena itu, Deni melanjutkan, tak heran kalau Gubernur Khofifah ikut mendorong proses pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Kiai Abdul Chalim. Demikian juga dengan tokoh Jatim lain, termasuk dirinya sebagai wakil rakyat di Jawa Timur.
Simak berita selengkapnya ...