
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani hadir dalam “Ngobrol Asyik Sekolah Ramah Anak" yang digelar Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dengan dinas pendidikan (dispendik), di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Senin (25/9/2023), kemarin.
Kegiatan menghadirkan narasumber Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, Wabup Gresik, Aminatun Habibah, Budayawan Mochammad Thoha, dan Dewan Pendidikan Jatim M. Isa Anshori, dihadiri ratusan kepala sekolah (kepsek) SD dan SMP.
BACA JUGA:
- Kepala Diskoperindag Jadi Tersangka Hibah UMKM, Bupati Gresik: Saya Hargai Langkah Kejaksaan
- Imigrasi Siap Berikan Pelayanan Terbaik bagi Perusahaan di KEK Gresik
- Tak Ditahan, Minggu Depan Kejari Gresik Periksa Kadiskop Sebagai Tersangka
- Kepala Diskop Gresik Ditetapkan Tersangka Korupsi Hibah UMKM Rp17,6 Miliar
Bupati menyampaikan, kasus kekerasan pada anak di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Gresik. Deretan kasus perundungan hingga kekerasan terhadap anak menimbulkan keprihatinan.
Bupati menilai, anak merupakan tumpuan bagi orang tua dan sebagai generasi penerus bangsa.
Untuk itu, anak harus memperoleh perlakuan yang baik dan dilindungi. Hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 perubahan atas Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak.
"Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal. Serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi," ucapnya.
Dikatakan bupati, adanya fenomena kekerasan anak, baik yang dilakukan oleh oknum guru ataupun teman sebayanya, menimbulkan dampak yang buruk. Terutama, berdampak pada psikologis seorang anak.
"Kekerasan menimbulkan trauma pada anak, misalnya menolak pergi ke sekolah," ungkapnya.
Karena itu, kata bupati, fenomena seperti ini perlu menjadi perhatian serius dan menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus ditangani secara serius.
"Ada tiga hal yang menjadi perhatian, yakni stop bullying, stop kejahatan seksual dan stop intoleran terhadap anak," pesannya.
Ditegaskan bupati, tiga persoalan itu harus tuntas.
"Formulasinya adalah dengan cara menambah daya kapasitas kita sebagai seorang guru atau tenaga pendidik yang profesional. Utamakan profesionalitas," pintanya.
Simak berita selengkapnya ...