
SERI BEGAWAN, BANGSAONLINE.com - Sebagai negeri bersyariat Islam madzhab Syafi'i, Brunei Darussalam sangat peduli terhadap guru agama, termasuk para hafidz atau penghafal Al Quran. Tapi benarkah qori-qoriah mereka asal Indonesia? Di bawah ini laporan edisi keempat M Mas'ud Adnan, wartawan HARIAN BANGSA dari Brunei.
Ustadz Makmun Halimi Zain menuturkan bahwa kesejahteraan penghafal Qur'an sangat diperhatikan oleh Sultan Hassanal Bolkiah.
BACA JUGA:
- CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
- Pelatihan Kader Guru NU, Kiai As'ad Ali: Intelektual Itu Mengubah Masyarakat Jadi Lebih Baik
- Diangkat sebagai Pahlawan, Ucapan Sakti Kiai Abdul Chalim Terbukti pada Putranya, Prof Kiai Asep
- Dulu Miskin Ditolak 3 Cewek, Kini Jadi Miliarder dan Ulama Besar Miliki 16 Ribu Santri
Menurut dia, untuk kesejahteraan penghafal Quran Sultan Haji Hassanal Bolkiah memberikan insentif dengan kategori sebagai berikut:
"Kategori lulus tasmi' 30 juz diberi insentif sebesar $1000. Kalau dirupiahkan Rp 11.000.000 per bulan," kata Ustaz Makmun yang tinggal di Brunei 23 tahun lebih.
Kedua, tutur Makmun; kategori 20 juz lulus tasmi'. Mereka diberi insentif $400 atau setara Rp 4.500.000 tiap bulan.
Ketiga, kategori 10 juz lulus tasmi'. Mereka diberi insentif $200 atau Rp 2.200.000 per bulan.
Simak berita selengkapnya ...