
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah melaunching Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah Tahap II yang disalurkan pada September-November 2023.
Agenda tersebut ditandai dengan pemberangkatan 8 truk yang akan mendistribusikan bantuan beras oleh mantan Menteri Sosial itu didampingi Pemimpin Wilayah Perum Bulog, beberapa kepala OPD dan direktur BUMD di Gudang Bulog Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo, Rabu (13/9/2023).
BACA JUGA:
- Resmikan MCC, Gubernur Khofifah Berharap Cita-cita Menembus Kota Kreatif Dunia 2025 Tercapai
- Wali Kota Kediri Dampingi Gubernur Khofifah Tinjau Pasar Murah
- Hadiri 74 Tahun Berdirinya RRT, Khofifah Harap Kerja Sama Jatim-Tiongkok Meningkat
- Gubernur Khofifah Resmikan 78 Huntap Pascabanjir Bandang di Bondowoso
Total bantuan beras yang disalurkan untuk tahap II ini sebanyak 102 ribu ton untuk 3,4 juta KPM (keluarga penerima manfaat) di Jawa Timur. Yang mana setiap bulannya akan disalurkan 34 ribu ton beras, dan setiap KPM menerima bantuan sejumlah 10 kg beras selama 3 bulan.
"Kita berharap bantuan pangan berupa beras bagi 3,4 juta KPM ini akan menjadi bantalan sosial masyarakat. Dan sekaligus bisa memberikan penetrasi harga di pasar terutama untuk beras dengan kualitas medium," kata Khofifah.
Untuk hari ini, lanjutnya, ada sebanyak 68,69 ton beras yang didistribusikan kepada masyarakat. Dengan rincian, Kabupaten Gresik 8,7 ton dan 59,99 ton beras ke Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan.
"Dari 3,4 juta KPM yang sudah terverifikasi sebanyak 3,2 KPM dan 200 ribu sisanya masih dalam proses verifikasi. Mudah-mudahan bisa segera selesai sehingga mereka juga bisa mendapatkan hak mereka mendapatkan bantuan pangan dari cadangan beras pemerintah," ujarnya.
Penyaluran bantuan pangan ini, diharapkan bisa menjadi penetrasi terhadap naiknya harga beras di pasar, dan di satu sisi naiknya Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) bisa memberikan manfaat bagi para petani.
"Tentu kita berharap bahwa ini akan memberi nilai tambah bagi para petani," imbuhnya.
Khofifah mengungkapkan, kenaikan harga beras dipicu karena naiknya harga GKG dan GKP. Dimana, harga beras ini tidak hanya terjadi di Jatim tapi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Simak berita selengkapnya ...