
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menjelang pemilu, terutama pemilihan presiden (Pilpres), wakil presiden dan legislatif (Pileg), warga NU selalu menjadi rebutan para kontestan. Warga NU pun bingung. Maka perlu pedoman berpolitik bagi warga NU.
Nah, di bawah ini BANGSAONLINE menurunkan 9 Pedoman Berpolitik bagi Warga NU yang merupakan Keputusan Muktamar NU Ke 28 Tahun 1989 di Pondok Pesantren Krapyak Jogyakarta.
BACA JUGA:
- Ketua MUI Pusat: Masjid-Mushalla Jangan Dijadikan Tempat Kampanye Politik
- Mahasiswa Dapat Uang Rp3-4 Juta Tiap Bulan, Laporan BANGSAONLINE dari Brunei Darussalam
- Bacapres Anies Dikabarkan Bakal ke Sampang, juga ke Wisata Waterpark yang Bermasalah
- Hadiri Apel Siaga Barikade Gus Dur di Jombang, Yenny Wahid Belum Putuskan Dukungan untuk Pilpres
Selamat menyimak secara cermat:
1. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama mengandung arti keterlibatan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara menyeluruh sesuai dengan Pancasila dan UUD 45.
2. Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah pilitik yang berwawasan kebangsaan dan menuju integrasi bangsa dengan langkah-langkah yang senantiasa menunjung tinggi persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir dan batin dan dilakukan sebagai amal ibadah menuju kebahagiaan di dunia dan kehidupan di akhirat.
3. Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah pengembangan nilai-nilai kemerdekaan yang hakiki dan demokratis, mendidik kedewasaan bangsa untuk menyadari hak, kewajiban dan tanggung jawab untuk mencapai kemaslahatan bersama.
Simak berita selengkapnya ...