GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Gresik Moch. Abdul Qodir meminta dinas pendidikan (dispendik) tak melakukan kesalahan yang sama dalam penyediaan seragam gratis untuk siswa. Seragam gratis itu diperuntukan siswa baru di lembaga pendidikan di bawah naungan Dispendik Gresik, yakni SDN maupun SMPN.
Abdul Qodir menyampaikan, DPRD sempat mendapatkan banyak keluhan dari wali murid soal seragam siswa gratis. Sebab, anak mereka terpaksa tetap memakai seragam dari sekolah asal hingga berbulan-bulan.
BACA JUGA:
- Geliatkan Sektor Wisata, Begini Saran Pimpinan DPRD Gresik dan Caleg Terpilih DPR RI
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
"Misal untuk siswa SDN, mereka tetap pakai seragam saat belajar di TK. Begitu juga siswa SMPN, mereka tetap pakai seragam saat sekolah di SDN. Mereka terpaksa tetap pakai seragam dari sekolah asal (TK dan SD) karena seragam gratis belum siap," ungkap Moch Abdul Qodir yang juga Ketua DPC PKB Gresik, Jumat (28/07/2023).
Ironisnya, hal ini terjadi hingga bulan September - Oktober. Untuk tahun ini, Dispendik Gresik mengajukan anggaran pada APBD untuk pengadaan seragam gratis bagi siswa SDN dan SMPN sekira Rp4-5 miliar.
Seragam itu berupa putih merah dan pramuka untuk siswa SDN. Sementara untuk siswa SMPN, seragam putih biru dan pramuka. Selain itu juga ada batik dan olahraga.
"Kita minta dispendik tepat waktu penyediaan seragam. Kan cepat sekarang pengadaan lewat e-catalog," terangnya.
Abdul Qodir menambahkan, pihaknya sudah banyak menerima pengaduan soal seragam gratis dari orang tua siswa. Termasuk soal adanya tarikan sekolah untuk pengadaan seragam siswa.