Ilustrasi
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Serbuan pengemis selama bulan ramadan hingga hari raya Idul Fitri ke Surabaya mendapat tanggapan kalangan dewan. Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Thoha mengakui, fenomena tahunan itu terjadi setiap Bulan Ramadan. “Fenomena itu selalu terjadi 3 hingga 10 hari menjelang hari raya,” katanya.
Menurutnya, jumlah pengemis yang beroperasi di Kota Pahlawan menjelang lebaran seringkali mengalami peningkatan. Ia menengarai, keberadaan mereka di sejumlah kawasan kota dikoordinasi oleh oknum tertentu. “Jumlah pengemis meningkat, dan itu ada koordinatornya,” tuturnya.
Masduki mengungkapkan, para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tersebut beroperasi di masjid, tempat Ziarah atau donator Zakat. “Mereka sering menyerbu di tempat ziarah seperti Ampel, kemudian Bungkul atau masjid-masjid,” terangnya.
Masduki berharap, Bakesbanglinmas dan Satpol PP bertindak tegas dengan menertibkan pengemis yang beroperasi di beberapa kawasan kota. Ia yakin, aparat pemerintah kota mengetahui migrasi para pengemis dari luar kota. “Tentunya Satpol PP an Bakesbanglinmas tahu masalah itu,” katanya.
Politisi PKB juga meminta, perangkat RT/RW peka terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Apabila menemui para pengemis, melaporkan pada aparat terkait. Selain penertiban, Masduki berharap Badan Amil Zakat (BAZ) diharapkan berfungsi optimal.
Lembaga tersebut, menurutnya, bisa meminimalisi maraknya pengemis di wilayah kota melalui sosialisasi ke masyarakat. “11 bulan sebelum Ramadhan, BAZ semestinya sosialisasi ke masyarakat, bahwa untuk zakat dikoordinasi oleh lembaganya,” tegasnya. (lan/dur)











