Di kesempatan ini, gubernur juga mengundang pihak di luar daerah untuk bisa mencari hewan kurban di Jawa Timur, mengingat stok hewan kurban yang cukup banyak. Ia juga meminta seluruh dinas peternakan kabupaten/kota dan provinsi se Jawa Timur untuk melakukan siaga dan kewaspadaan.
"Karena ada lalu lintas antar kota dan provinsi, pastikan tim dokter hewan tetap melakukan pengecekan, monitoring dan berikan surat jalan bahwa ternak yang diambil dari satu titik ke titik lain dalam kondisi sehat, aman dan baik serta memenuhi syarat untuk dijadikan hewan qurban," paparnya.
Khofifah menyebut, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan sidak ke rumah pemotongan hewan (RPH) halal di beberapa titik di Jawa Timur. Yang dimana hal itu menjadi satu kesatuan atau titik dimana mereka sudah mendapatkan sertifikat juru sembelih halal (Juleha).
"Artinya hulu hilir kita lakukan proses ini agar semua pihak, baik yang membeli hewan kurban dan yang mengkonsumsi merasa aman. Soal vaksin LSD tetap berjalan saat ini untuk Jawa Timur tengah disiapkan sebanyak 250 ribu vaksin dari kementerian pusat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Peternakan Sidoarjo, Eny Rustiyaningsih menegaskan kebutuhan hewan kurban di Sidoarjo untuk sapi 7.000 ekor. Sedangkan kesiapan hewan ternak mencapai 1.500-2.000 ekor. Sisanya, yang 5.000 ekor biasanya dari luar Sidoarjo.
"Seperti tahun lalu kekurangan 4.000 ekor dipasok dari luar Sidoarjo. Sedangkan untuk kambing dan dombanya sekitar 101.000 ekor dan 250.000 ekor. Sedangkan kesiapan di Sidoarjo ada 29.000 ekor," pungkasnya. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News