Peringati Harlah Bung Karno ke-121, Persada Sukarno Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim

Peringati Harlah Bung Karno ke-121, Persada Sukarno Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim Tasyakuran Hari Lahir Bung Karno di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri. Foto: Ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Untuk memperingati hari lahir presiden pertama RI Soekarno, Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno , bersama tokoh lintas agama yang tergabung dalam Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia , menggelar tasyakuran, doa bersama, selamatan dan santunan anak yatim, Selasa malam (6/6/2023).

Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka mensyukuri Harlah Bung Karno ke-121. Bung Karno sendiri lahir pada Kamis 6 Juni 1902 di Surabaya.

Lukito Sudiarto, Ketua Panitia Harlah Bung Karno ke-121, mengatakan, bahwa Bung Karno adalah sosok putra bangsa yang sangat berjasa pada bangsa dan negeri ini. Dialah proklamator kemerdekaan Indonesia, peletak dasar negara Pancasila, pendiri negara RI, sekaligus Presiden Republik Indonesia yang pertama.

"Jas merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah), jika tidak ada Soekarno boleh jadi semua ini tidak ada, karenanya itu Tuhan telah memilih dan mentakdirkan beliau sebagai orang yang paling berjasa terhadap kemerdekaan, Pancasila dan NKRI,” ujar Lukito Sudiarto, Rabu (7/6/2023).

Menurut dia, seumpama tidak ada kemerdekaan betapa menderitanya bangsa Indonesia. Seandainya tidak ada Pancasila, bangsa Indonesia akan terpecah menjadi beberapa negara. Jika tidak ada negara Republik Indonesia, maka tidak akan ada kehidupan bernegara seperti sekarang ini.

“Sudah selayaknya bangsa dan negeri ini bersyukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, bersyukur atas kelahiran bapak bangsa. Tentu saja beliau ini berjuang dengan ikhlas, tidak butuh namanya diagung-agungkan, hari lahirnya dimuliakan. Kami kira anak, cucu dan keluarga besar Bung Karno tidak mengharapkan itu, tapi kita harus sadar menjadi orang yang bersyukur,” katanya.

Sementara, Ketua Harian Persada Sukarno , Kushartono, menambahkan sebagai manusia biasa tentu bukan berarti Bung Karno tanpa cacat.

“Bung Karno pernah mengatakan. Siapa berani berkata Bismarck tidak pernah bersalah? Garibaldi tidak pernah bersalah? Gandhi tidak pernah bersalah? Stalin tidak pernah bersalah? Jose Rizal Imortado tidak pernah bersalah? Semua pernah bersalah, karena memang mereka adalah manusia. Begitu pun Bung Karno,” kata Kushartono.

Sebagai anak bangsa Kushartono mengajak hari lahir Bung Karno 6 Juni 1902 tidak dilupakan. Sebagai bapak bangsa, Soekarno adalah milik semua, bukan hanya milik keluarga, golongan atau kelompok tertentu.

"Boleh jadi Bung Karno adalah milik dunia. Setidaknya sudah diakui oleh pemimpin besar Asia, Afrika dan Amerika Latin,” pungkas Kus. (uji/git).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO