Prabowo mengaku sudah lama ingin berkunjung ke Amanatul Ummah.
“Saya sudah lama ingin sowan,” kata Prabowo saat menyampaikan sambutan di depan ribuan santri Amanatul Ummah.
Untuk apa? “Saya datang ke Kiai Asep untuk minta nasehat. Minta doa,” kata Prabowo.
Ia mengaku selalu butuh ulama atau kiai. Prabowo bercerita, waktu muda ia dikirim ke daerah operasi. “Banyak menghadapi pemberontakan,” katanya. Karena itu butuh kiai untuk minta doa keselamatan.
Ia juga menyinggung tentang karakter seorang pemimpin. Menurut dia, seorang pemimpin harus mengabdi dan berbakti. “Kalau tidak bisa mengabdi dan berbakti lebih baik di rumah saja. Tak usah jadi pemimpin,” katanya.
Prabowo memuji karakter rakyat Jawa Timur, terutama para kiainya yang berani berkorban. Menurut dia, rakyat Jawa Timur memiliki jasa besar terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia.
Ia menyebut pertempuran 10 Nopember Surabaya yang banyak menelan korban. Menurut dia, rakyat Jawa Timur tak takut terhadap ultimatum penjajah Inggris yang minta rakyat Jawa Timur menyerah dan meletakkan senjata. Rakyat Jawa Timur, tegas Prabowo, justru memilih bertempur untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
“Dan (perlawanan pada penjajah) itu dipimpin para ulama,” kata Prabowo lantang. Karena itu, tegas Prabowo, sangat besar jasa kiai dan santri dalam perjuangan kemerdekaan RI.
Ketika ditanya tentang KH Abdul Chalim, abah Kiai Asep, yang diusulkan sebagai pahlawan nasional, Prabowo mengaku sangat mendukung.
“Harus kita perjuangkan,” kata Prabowo kepada wartawan usai acara.
Yang menarik, Prabowo datang ke pesantren mengaku tak mencari dukungan. Alasannya, karena belum waktunya. “Tapi dalam hati saya ingin didukung. Kalau ingin dalam hati kan boleh,” kata Prabowo sembari tersenyum yang disambut tawa. Namun ada yang langsung menyambut dengan yel-yel Prabowo presiden. (MMA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News