
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Museum Internasional yang jatuh pada setiap 18 Mei memiliki tujuan penting dalam meningkatkan kesadaran publik terkait perannya bagi pembelajaran pembangunan berkelanjutan.
Gubernur Khofifah mengungkapkan, keberadaan museum memiliki peran dalam membentuk dan mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan. Kebersambungan perjalanan kemanusiaan, peradaban, budaya, perkembangan teknologi dan sektor kehidupan lainnya.
BACA JUGA:
- Gubernur Khofifah Minta Pengurus Obkesindo Jatim Periode 2023-2028 Sowan ke Capres RI 2024
- Pimpin Apel Pengendalian Karhutla, Gubernur Khofifah: 4 Tahun Jatim Sukses Atasi Kebakaran Hutan
- Dinner Meeting, Gubernur Khofifah Diskusikan Potensi Kerjasama UK-Jatim di 4 Sektor
- Jelang Idul Adha, Gubernur Khofifah Blusukan ke Kandang Ternak di Lamongan
Peran tersebut dapat dikolaborasikan melalui berbagai program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat meliputi sosial, budaya, ekonomi, hankam, pendidikan, pameran, penjangkauan masyarakat hingga penelitian yang diselenggarakan oleh museum-museum di seluruh dunia.
"Keberadaan museum memberi arti sekaligus harapan agar apa yang telah dimiliki di masa lalu dapat menjadi pelajaran dan memberi manfaat untuk pembangunan serta kesejahteraan di masa depan yang berkelanjutan, khususnya para generasi penerus Indonesia dan khususnya Jatim," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (18/5/2023).
Di Jawa Timur, banyak museum yang telah berdiri dan menjadi rujukan masyarakat khususnya para siswa siswi sekolah hingga para peneliti dunia. Diantaranya Museum Mpu Tantular (Sidoarjo), Museum HAM Omah Munir (Batu), Museum 10 November (Surabaya), Museum Siola (Surabaya), Museum Musik Indonesia (Malang), Museum Trowulan (Mojokerto).
Juga, Museum Airlangga (Kediri), Museum Trinil (Ngawi), Museum dan Makam Bung Karno serta Museum Penataran (Blitar), Museum dan Monumen Kapal Selam (Surabaya). Selain itu, juga terdapat Museum Angkut, Museum Satwa (Batu), Museum Sampoerna.
Simak berita selengkapnya ...