Peringatan Hari Jadi, Bupati Dhito Ziarah Makam Leluhur Kediri

Peringatan Hari Jadi, Bupati Dhito Ziarah Makam Leluhur Kediri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat menaburkan bunga ke salah satu pusara leluhur di Makam Setonogedong. Foto: Ist.

Kemudian, pembukaan lahan perkebunan secara besar-besaran tercatat terdapat 105 perusahaan dan kebun baru di wilayah Kediri sebagai dampak diberlakukannya Undang-Undang Agraria oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1870.

Pada masa Raden Adipati Ario (RAA) Koesoemoadinoto yang memerintah periode 7 Agustus 1914 – 10 September 1923 terdapat peristiwa erupsi Gunung Kelud pada 20 Mei 1919 dengan korban jiwa yang cukup besar, ribuan hektare lahan pertanian dan perkebunan hancur.

Letusan dahsyat Gunung Kelud tahun 1919 mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kolonial hingga terbit kebijakan untuk membentuk Vulkaan Bewaking Dienst (Dinas Penjagaan Gunung Api) pada 16 September 1920.

Selain itu, dibangun sarana-prasarana pengendali dan mitigasi bencana erupsi Gunung Kelud, salah satunya pembangunan terowongan yang berfungsi mengurangi volume air kawah pada tahun 1920 yang dipimpin oleh Von Steiger.

Karena runtuhnya beberapa bagian lubang terowongan, proses pembangunan sempat terhenti pada 1923. Selanjutnya di tahun 1926, terowongan berhasil diselesaikan dengan panjang mencapai 955 meter.

Peristiwa besar pada setiap kepemimpinan bupati akan menjadi sejarah yang akan dikenang bagi generasi selanjutnya. Semangat dan cita-cita untuk memajukan Kediri, menurut sepatutnya harus terus dijaga untuk mewujudkan Kediri yang berbudaya.

"Melalui kegiatan ziarah makam leluhur ini diharapkan menjadi media untuk instropeksi sekaligus menginspirasi kita dalam memajukan Kabupaten Kediri," tandas Mas . (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO