Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo bersama Ketua UPZ Baznas Petrokimia Gresik, usuf Wubisono dan para peserta semiloka. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE
"Dengan metode pembelajaran yang menyesuaikan zamannya, diharapkan minat anak tak kendor. Anak-anak tetap semangat belajar mengaji. Perkembangan IT seperti ini, pola pengajaran tak sama dengan jaman-jaman saya dulu. Makanya, polanya harus dirubah," katanya.
Ia lantas mencontohkan di masa kecil saat mengaji, dirinya sudah sangat takut ketika melihat guru bawa rotan. "Sekarang sudah tak bisa pakai pola-pola seperti itu," terangnya.
Selain untuk para guru ngaji, kegiatan ini juga memberikan pembekalan bagi wirausaha agar mandiri dan lebih maju. Mulai dari usaha milik pondok pesantren (ponpes), usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Juga, ada kegiatan pemberdayaan usaha untuk difabel. Mereka telah membuat sejumlah usaha seperti depo air, outlet, dan usaha lainnya. "Semoga Allah SWT mencatat kegitan ini sebagai amal kebaikan," tutupnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kemenag Gresik, Muhamad Ali Faiq, mengapresiasi langkah Petrokimia Gresik yang mengadakan semiloka 1.000 guru TPQ.
"Sangat merespons kegiatan ini. Sangat membantu para guru TPQ di era gencarnya IT saat ini," katanya. (hud/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
