
KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Kota Madiun dideklarasikan sebagai kota lengkap pertama di Jawa Timur dan kedua di Indonesia setelah kota Denpasar. Deklarasi tersebut dilakukan oleh Gubernur Khofifah bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, Kepala Kanwil BPN Provinsi Jatim, dan Wali Kota Madiun Maidi.
Predikat kota lengkap diberikan kepada Kota Madiun karena sukses menerapkan program PTSL (pendaftaran tanah sistematis lengkap), sehingga keseluruhan bidang tanahnya tuntas bersertifikat. Hal ini sesuai dengan target Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), untuk memudahkan EODB (Ease of Doing Business).
BACA JUGA:
- Pimpin Apel Pengendalian Karhutla, Gubernur Khofifah: 4 Tahun Jatim Sukses Atasi Kebakaran Hutan
- Dinner Meeting, Gubernur Khofifah Diskusikan Potensi Kerjasama UK-Jatim di 4 Sektor
- Jelang Idul Adha, Gubernur Khofifah Blusukan ke Kandang Ternak di Lamongan
- Gubernur Khofifah: Jawa Timur Surplus Realisasi Anggaran Rp401,78 Miliar
"Inisiasi yang dilakukan Pak Wali Kota Madiun ini akan jadi penabuh genderang. Karena biasanya kalau satu kota sudah lengkap, maka kota/kabupaten lain Insya Allah akan menyegerakan melengkapi," ujar Gubernur Jatim dalam sambutannya saat mendeklarasikan Kota Madiun Lengkap di Wisma Haji Kota Madiun, Selasa (28/3).
Orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim tersebut menjelaskan bahwa nantinya Jawa Timur juga akan menjadi provinsi lengkap ketika seluruh kabupaten/kotanya telah berpredikat kota atau kabupaten lengkap. Oleh karenanya, gubernur perempuan pertama di Jatim ini mendorong agar seluruh bupati/wali kota segera menuntaskan program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
"Kalau kota/kabupaten lengkap, maka Jawa Timur lengkap," ucapnya.
Mantan Menteri Sosial RI ini mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan identifikasi daerah-daerah di Jatim yang bisa dilakukan percepatan untuk mendapatkan predikat kota lengkap. Karena ia merasa ada daerah di Jawa Timur yang sebenarnya memiliki potensi percepatan antara lain Kota Probolinggo, Kota Blitar, Kota Kediri, Gresik dan Kota Surabaya I dan II.
"Kami akan mencoba melakukan pemetaan kembali, kota/kabupaten mana yang memungkinkan bisa dilakukan percepatan," katanya.
Pasalnya, terwujudnya kota lengkap akan mendorong hadirnya destinasi investasi. Dengan predikat lengkap, maka suatu kota yang sudah terdaftar dan terpetakan akan memudahkan daerah tersebut melakukan perencanaan kebijakan.
Tak hanya itu perencanaan pembangunan dapat terhambat apabila seluruh peta bidang tanah yang produktif belum terpetakan. Hal itu juga yang akan menghambat sebuah negara menjadi negara maju.
Oleh sebab itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa meyakini kehadiran dan perhatian dari Menteri ATR/BPN RI ke Jawa Timur dapat menjadi dorongan semangat bagi bupati/wali kota di Jatim untuk mewujudkan kota kabupaten wilayahnya dengan predikat kota lengkap.
Simak berita selengkapnya ...