SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Para PSK (pekerja seks komersial) di Sampang tak libur meski saat ini sudah memasuki Bulan Suci Ramadhan. Alhasil, MUI mengkritik kebijakan pemerintah setempat.
"Sampang harus bersih dari tempat-tempat maksiat sesuai dengan slogannya, artinya Pemkab jangan membiarkan pemilik kos-kosan atau tempat lain menjadi sarang prostitusi," kata Ketua MUI Sampang, KH. Bukhori Maksum, kepada BANGSAONLINE.com, Selasa, (28/3/2023).
BACA JUGA:
- Respons Dinkes Sampang soal Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien di Puskesmas Batulenger
- Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
- Ajang Silaturrahmi Pj Bupati Sampang dengan Jurnalis Dikemas Buka Puasa Bersama
- Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
Ia pun mendukung Satpol PP Sampanguntuk membersihkan para PSK serta menutup tempat yang dijadikan praktik prostitusi.
"Kalau sudah diberi peringatan tapi masih saja melanggar, seharusnya tidak perlu diberi peringatan atau dibina lebih pantasnya ditindak tegas," ujarnya.
MUI Sampang menilai, tindakan pembinaan dari Satpol PP kurang maksimal. Sebab, bulan kemarin saat merazia tempat kos-kosan masih ada pekerjaan sek komersial terjaring operasi. Oleh sebab itu, MUI siap mengambil sikap untuk mengahadapi pemilik tempat yang diduga menjadi sarang prostitusi.
"Kalau tindakan secara hukum mUI tidak punya wewenang. Tapi kalau pembinaan dari Satpol PP tidak diamini oleh pemilik kos-kosan MUI siap membantu memberikan pemahaman," tambahnya.
Klik Berita Selanjutnya