
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kebijakan Pemkot Surabaya menjadikan Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) sebagai satu-satunya pusat distribusi dan transaksi sayur dan buah di Kota Surabaya tampaknya harus dikaji ulang. Pasalnya, lokasi PISS dinilai tidak strategis sehingga akan menambah panjang jalur distribusi.
Anggota DPRD Jawa Timur dari daerah pemilihan Kota Surabaya, Lilik Hendarwati, menilai panjangnya jalur distribusi tentu akan menambah biaya transportasi. Dampaknya tentu bisa membuat harga komoditas bertambah mahal.
"Kalau saya lihat lokasi PISS tidak strategis, akan menambah panjang jalur distribusi. Saya khawatir akan menambah mahal komoditas sampai di tangan konsumen," kata Lilik, Senin (27/3/2023).
Alumnus ITS Surabaya ini menjelaskan, idealnya sebuah pasar sebagai pusat transaksi harus berada di lokasi yang mudah terjangkau. Dengan begitu memudahkan pemasok, penjual, pengecer, pedagang hingga konsumen untuk bertransaksi.
Simak berita selengkapnya ...