
GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menggelar paripurna dengan agenda penyampaian laporan hasil reses pertama tahun ini, Senin (20/3/2023). Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah, didampingi Ketua DPRD, Much Abdul Qodir, dan Wakil Ketua, Ahmad Nurhamim, dan Mujid Riduan.
Dari 7 fraksi DPRD Gresik, yakni F-PKB, F-Gerindra, F-Golkar, F-PDIP, F-Nasdem, F-Demokrat, dan F-AP, hanya Fraksi Gerindra yang membacakan laporan. Sementara 6 fraksi lain hanya menyerahkan (disampaikan) laporan hasil reses kepada pimpinan DPRD. Hal ini tak menyalahi aturan.
BACA JUGA:
- Pemilu 2024, DPC Gerindra Kabupaten Pasuruan Targetkan 13 Kursi DPRD
- Begini Pesan Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia saat Lantik Pengurus di Gresik dan Lamongan
- Jambret Kalung di Pasar Campurejo Gresik, Emak-emak Ditangkap Polisi
- Ning Bilqis, Caleg Milenial dari Gerindra di Kabupaten Pasuruan Siap Bertarung
Sebab, Nur Saidah saat membuka rapat paripurna menyampaikan bahwa, penyampaian laporan hasil reses mengacu tata tertib (Tatib) DPRD Gresik Nomor 1 tahun 2019 Pasal 19, bersifat wajib.
"Penyampaian laporan hasil reses bisa disampaikan atau dibacakan," ucap Nur Saidah.
Sementara itu, juru bicara (Jubir) Fraksi Gerindra, Muhammad Zaifudin menyatakan, anggota Fraksi Gerindra dalam reses I mendapatkan beberapa permasalahan. Baik itu, berkenaan dengan kerja Anggota DPRD maupun pemerintah daerah.
Ia lantas menyebutkan, dampak pembangunan jalan nasional surabaya- Babat di sekitar Kecamatan Duduksampeyan, debu yang diakibatkan adanya urukan proyek jalan sangat mengganggu.
"Akses jalan alternatif tidak dipikirkan oleh pelaksana proyek pembangunan mengurangi penghasilan warga di área proyek," ucapnya.
"Hingga saat ini, kelangkaan pupuk terjadi di Gresik yang notabenenya mata pencaharian petani sawah dan petani tambak," imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...