"Di tubuh Mawar, terdapat 12 titik luka bekas disetrika dan juga ada luka lebam bekas pukulan benda keras.Korban juga sering dipukuli dengan gagang sapu," tuturnya.
Lebih lanjut, Hakki menceritakan, siksaan yang dilakukan tersebut, karena ibu kandung mawar kesal kepada Ayah Mawar atau Suami AI, dan kekesalan itulah yang dilampiaskan kepada Mawar.
"Jika ibunya jengkel pada Ayahnya Mawar, dia langsung menyiksa Mawar. Ibunya berasumsi seolah-olah jika Ibunya sakit, anaknya juga harus merasakan sakit," jelasnya.
Dari kejadian itu, guru mawar melakukan koordinasi dengan UPTD PPA Sidoarjo untuk menangani penganiayaan yang dialami Mawar, dan kemarin pihak PPA Sidoarjo, langsung mengambil langkah hukum untuk melaporkan AI ke Polresta Sidoarjo.
"Untuk korban (Mawar) sekarang dalam perlindungan UPTD PPA Sidoarjo, dan dalam pemulihan trauma," ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Sidoarjo, Iptu Novi Handono membenarkan kejadian penganiayaan tersebut.
"Iya perkara dilaporkan, dan sudah ditangani oleh petugas," pungkasnya. (cat/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News