Wali Kota Kediri Panen Raya Padi, Hasilkan 7-8 Ton per Hektare

Wali Kota Kediri Panen Raya Padi, Hasilkan 7-8 Ton per Hektare Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, saat ikut panen raya padi. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali , , melakukan panen raya bersama Kelompok Tani Makmur, Kamis (16/3/2023), di Kelurahan Ngronggo. Panen raya padi kali ini menghasilkan 7-8 ton per hektare, melebihi rata-rata tingkat nasional yakni 5-5,4 ton per hektare.

"Alhamdulillah, pagi ini kita bisa panen bareng dan hasilnya melebihi rata-rata nasional. Ini menandakan lahan kita bagus, perawatan, dan pengairannya pun bagus. Meskipun ini di perkotaan dan lahan pertaniannya tidak banyak. Di sini cara menanamnya dengan tanam biji langsung," ujarnya.

mengatakan ada beberapa hal yang dititipkan oleh para petani kepada Pemerintah . Pertama adalah ketersediaan pupuk. Dalam hal ini Pemerintah melalui dinas ketahanan pangan dan pertanian akan terus memantau pupuk di .

Kedua, untuk pengairan juga harus dijaga. Irigasi bisa dibuat melalui Prodamas. Selanjutnya adalah ketersediaan lahan. Di , petani lahannya sewa pada pemkot. Sejak tahun 2014, Pemerintah menjaga lahan untuk pertanian.

"Tidak boleh ada yang bermain-main dengan pupuk. Saya tidak rela petani kesulitan mendapat pupuk. Petani-petani di juga saya minta bergabung di kelompok tani," ungkapnya.

Wali juga mengungkapkan gagasan baru, yakni menanam padi organik. Saat ini permintaan terhadap padi organik di masyarakat cukup banyak. Tetapi ketersediaan padi organik masih jarang. Nanti padi organik ini dapat dipasarkan melalui supermarket di .

"Hal ini bisa segera dipikirkan. Kalau menanam padi organik harus ngebor karena sumurnya harus bersih. Kalau kelompok tani ini mau nanti dari Pemerintah akan bantu ngebor," imbuhnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Moh. Ridwan mengatakan di masih ada 930 hektare lahan pertanian pangan yang khususnya ditanami padi. Di mana pada bulan ini melaksanakan panen raya.

Dalam satu tahun ada tiga kali panen. Biasanya di awal tahun Maret hingga Mei, lalu Agustus hingga September, dan November hingga Desember.

"Di meski musimnya kurang menentu dan menimbulkan potensi masalah. Alhamdulillah kami bersama para petani bisa mengatasi potensi masalah tersebut dan meminimalisir," ujarnya.

Turut mendampingi Wali Ketua KTNA Johan, Ketua Kelompok Tani Makmur Elfis, Camat Kota Arief Cholisudin, Lurah Ngronggo Heru Sugiarto, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, serta tamu undangan lainnya. (uji/mar)

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO