
MAJALENGKA, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Sosial Majalengka, Iwan Dirwan, menemui Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA di Pondok Pesantren Amanatul Ummah 02 Leuwimunding Majalengka Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
"Mohon izin Abah kami bermaksud mengusulkan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional," kata Iwan Dirwan yang datang bersama para stafnya.
BACA JUGA:
- Relawan Bekisar Mojokerto Kobarkan Semangat untuk Wujudkan Hal ini
- Wakil Ketua MPR RI juga Dukung Kiai Abdul Chalim sebagai Pahlawan Nasional
- Wakil Ketua MPR: Jika Indonesia Ingin Maju, Berkiblatlah Pendidikannya ke Amanatul Ummah
- Tolak Timnas Israel, Prof Kiai Asep: Indonesia Penuh Toleransi, Bertekuk Lutut pada Bangsa Sadis
Kiai Abdul Halim adalah ayah kandung Kiai Asep Saifuddin Halim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto, Jawa Timur.
Bagaimana respon Kiai Asep? "Ya sudah gak apa-apa kalau ada masyarakat yang mengusulkan," kata Kiai Asep yang juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Bahkan, kata Kiai Asep, ini gayung bersambut. Sebab, tutur Kiai Asep, ada juga tim yang mengusulkan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan. Bahkan tim ini sedang menyusun buku untuk persyaratan mengusulkan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional. Salah seorang dari tim itu, Prof Dr Abdul Halim, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, ikut rombongan Kiai Asep. "Ini ada Prof Halim, nanti bisa bahas bersama," kata Kiai Asep.
Kepada BANGSAONLINE, Iwan Dirwan bercerita bahwa dia sudah lama punya niat untuk mengusulkan Kiai Abdul Halim sebagai pahlawan nasional. "Sejak tahun 2020 saat saya jadi Camat Leuwimunding. Saya camat tercepat, 6 bulan. Biasanya camat itu dua tahun atau tiga tahun," kata Iwan Dirwan sembari tertawa.
Saat itu, tutur Iwan, ada acara ziarah ke makam Kiai Abdul Halim bersama Kapolsek Leuwimunding. Saat itulah terbersit ide untuk mengusulkan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan.
"Tapi saat itu saya tak punya kapasitas untuk mengusulkan," kata Iwan
Ternyata tak lama kemudian Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd, mengangkat Iwan sebagai Kepala Dinsos Kabupaten Majalengka. Iwan pun merasa punya kesempatan untuk menindaklanjuti niatnya yang sempat tertunda. Ia pun berusaha untuk menemui Kiai Asep. "Saya kan harus minta izin dulu kepada keluarga (Kiai Abdul Chalim)," kata Iwan.
Tapi, tegas dia, tak mudah menemui Kiai Asep. Ia tak punya akses. Karena itu ketika dia mendapat informasi Kiai Asep diundang memberikan taushiah dalam Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad dan Menyambut Ramadan 1444 H di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-Ikhlas Cirebon, Iwan bersama stafnya langsung menemui Kiai Asep.
"Kebetulan saya dapat informasi kalau Abah (Kiai Asep) ada acara ke Cirebon. Maka saya datang ke sini," kata Iwan.
Ia mengaku sudah menyampaikan niat baiknya itu kepada Bupati Majalengka Karna Sobahi. Ternyata respon bupati sangat positif. "Saat memberikan sambutan pada acara Satu Abad NU, tanpa dikomando Pak Bupati mengusulkan agar Kiai Abdul Chalim diusulkan sebagai pahlawan nasional," tutur Iwan kepada BANGSAONLINE usai bertemu Kiai Asep.
Simak berita selengkapnya ...